tag:blogger.com,1999:blog-30673482283255002602024-03-09T01:45:40.133+07:00religi's blogthis's my blog yang isinya tentang agama", :)Suci Fauziyahhttp://www.blogger.com/profile/02926582303704021699noreply@blogger.comBlogger14125tag:blogger.com,1999:blog-3067348228325500260.post-58839942752000759432012-06-05T15:28:00.001+07:002012-06-11T12:38:07.087+07:00Sejarah Masuknya Islam KeIndonesia<div class="fullpost"><b>Islam di Indonesia</b> merupakan mayoritas terbesar ummat Muslim di <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Dunia" title="Dunia">dunia</a>. Ada sekitar 85,2% atau 199.959.285 jiwa dari total 234.693.997 jiwa penduduk. Walau Islam menjadi mayoritas, namun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia">Indonesia</a> bukanlah negara yang berasaskan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Islam" title="Islam">Islam</a>.</div><div class="fullpost"></div><div class="fullpost"><h3><span class="mw-headline" id="Penyebaran_Islam_.281200_-_1600.29">Penyebaran Islam (1200 - 1600)</span></h3>Berbagai teori perihal masuknya Islam ke Indonesia terus muncul sampai saat ini. Fokus diskusi mengenai kedatangan Islam di Indonesia sejauh ini berkisar pada tiga tema utama, yakni tempat asal kedatangannya, para pembawanya, dan waktu kedatangannya.<sup class="reference" id="cite_ref-fr_0-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Islam_di_Indonesia#cite_note-fr-0">[1]</a></sup> Mengenai tempat asal kedatangan Islam yang menyentuh Indonesia, di kalangan para sejarawan terdapat beberapa pendapat. <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ahmad_Mansur_Suryanegara" title="Ahmad Mansur Suryanegara">Ahmad Mansur Suryanegara</a> mengikhtisarkannya menjadi tiga teori besar. Pertama, teori <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gujarat,_India&action=edit&redlink=1" title="Gujarat, India (halaman belum tersedia)">Gujarat, India</a>. Islam dipercayai datang dari wilayah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gujarat" title="Gujarat">Gujarat</a> – <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/India" title="India">India</a> melalui peran para pedagang India muslim pada sekitar abad ke-13 M. Kedua, teori <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Makkah" title="Makkah">Makkah</a>. Islam dipercaya tiba di Indonesia langsung dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Timur_Tengah" title="Timur Tengah">Timur Tengah</a> melalui jasa para pedagang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bangsa_Arab" title="Bangsa Arab">Arab</a> muslim sekitar abad ke-7 M. Ketiga, teori <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Persia" title="Persia">Persia</a>. Islam tiba di Indonesia melalui peran para pedagang asal <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Persia" title="Persia">Persia</a> yang dalam perjalanannya singgah ke Gujarat sebelum ke nusantara sekitar abad ke-13 M.. Melalui <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Tidore" title="Kesultanan Tidore">Kesultanan Tidore</a> yang juga menguasai <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tanah_Papua" title="Tanah Papua">Tanah Papua</a>, sejak abad ke-17, jangkauan terjauh penyebaran Islam sudah mencapai Semenanjung <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Onin" title="Onin">Onin</a> di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Fakfak" title="Kabupaten Fakfak">Kabupaten Fakfak</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Papua_Barat" title="Papua Barat">Papua Barat</a>.<br />
Kalau Ahli Sejarah Barat beranggapan bahwa Islam masuk di Indonesia mulai abad 13 adalah tidak benar, <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/HAMKA" title="HAMKA">HAMKA</a> berpendapat bahwa pada tahun 625 M sebuah naskah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tiongkok" title="Tiongkok">Tiongkok</a> mengkabarkan bahwa menemukan kelompok bangsa Arab yang telah bermukim di pantai Barat <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sumatera" title="Sumatera">Sumatera</a> (<a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Barus" title="Barus">Barus</a>) . Pada saat nanti wilayah Barus ini akan masuk ke wilayah kerajaan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Srivijaya" title="Srivijaya">Srivijaya</a>.<br />
Pada tahun 674M semasa pemerintahan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Khilafah" title="Khilafah">Khilafah</a> Islam <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Utsman_bin_Affan" title="Utsman bin Affan">Utsman bin Affan</a>, memerintahkan mengirimkan utusannya (Muawiyah bin Abu Sufyan) ke tanah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jawa" title="Jawa">Jawa</a> yaitu ke <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jepara" title="Jepara">Jepara</a> (pada saat itu namanya <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kalingga" title="Kalingga">Kalingga</a>). Hasil kunjungan duta Islam ini adalah raja <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Jay_Sima&action=edit&redlink=1" title="Jay Sima (halaman belum tersedia)">Jay Sima</a>, putra Ratu <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sima" title="Sima">Sima</a> dari Kalingga, masuk Islam .<br />
Pada tahun 718M raja Srivijaya <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sri_Indravarman&action=edit&redlink=1" title="Sri Indravarman (halaman belum tersedia)">Sri Indravarman</a> setelah kerusuhan Kanton juga masuk Islam pada masa <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Khalifah" title="Khalifah">khalifah</a> <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Umar_bin_Abdul_Aziz" title="Umar bin Abdul Aziz">Umar bin Abdul Aziz</a> (<a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Dinasti_Umayyah" title="Dinasti Umayyah">Dinasti Umayyah</a>).<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
<dl style="color: #351c75;"><dt>Sanggahan Teori Islam Masuk Indonesia abad 13 melalui Pedagang Gujarat</dt>
</dl>Teori Islam Masuk Indonesia abad 13 melalui pedagang Gujarat, menurut pendapat sebagian besar orang, adalah tidaklah benar. Apabila benar maka tentunya Islam yang akan berkembang kebanyakan di Indonesia adalah aliran <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Syi%27ah" title="Syi'ah">Syi'ah</a> karena Gujarat pada masa itu beraliran Syiah, akan tetapi kenyataan Islam di Indonesia didominasi Mazhab <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Syafi%27i" title="Syafi'i">Syafi'i</a>.<br />
Sanggahan lain adalah bukti telah munculnya Islam pada masa awal dengan bukti Tarikh Nisan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Fatimah_binti_Maimun" title="Fatimah binti Maimun">Fatimah binti Maimun</a> (1082M) di <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gresik" title="Gresik">Gresik</a>.<br />
<br />
<h3><span class="mw-headline" id="Masa_kolonial">Masa kolonial</span></h3><div class="thumb tright"><div class="thumbinner" style="width: 222px;"><a class="image" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Een_Koranschool_op_Java_TMnr_10002385.jpg"><img alt="" class="thumbimage" height="162" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/a/a3/COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Een_Koranschool_op_Java_TMnr_10002385.jpg/220px-COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Een_Koranschool_op_Java_TMnr_10002385.jpg" width="220" /></a> <br />
<div class="thumbcaption"><div class="magnify"><a class="internal" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Een_Koranschool_op_Java_TMnr_10002385.jpg" title="Perbesar"><img alt="" height="11" src="http://bits.wikimedia.org/static-1.20wmf3/skins/common/images/magnify-clip.png" width="15" /></a></div>Anak-anak mengaji Al Quran di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jawa" title="Jawa">Jawa</a> pada masa kolonial <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hindia_Belanda" title="Hindia Belanda">Hindia Belanda</a></div></div></div>Pada abad ke-17 <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Masehi" title="Masehi">masehi</a> atau tahun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1601" title="1601">1601</a> kerajaan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hindia_Belanda" title="Hindia Belanda">Hindia Belanda</a> datang ke <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nusantara" title="Nusantara">Nusantara</a> untuk berdagang, namun pada perkembangan selanjutnya mereka menjajah daerah ini. Belanda datang ke Indonesia dengan kamar dagangnya, <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/VOC" title="VOC">VOC</a>, sejak itu hampir seluruh wilayah Nusantara dikuasainya kecuali <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Aceh" title="Aceh">Aceh</a>. Saat itu antara kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara belum sempat membentuk aliansi atau kerja sama. Hal ini yang menyebabkan proses penyebaran dakwah terpotong.<br />
Dengan <i>sumuliayatul</i> (kesempurnaan) <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Islam" title="Islam">Islam</a> yang tidak ada pemisahan antara aspek-aspek kehidupan tertentu dengan yang lainnya, ini telah diterapkan oleh para ulama saat itu. Ketika penjajahan datang, para ulama mengubah pesantren menjadi markas perjuangan, para santri (peserta didik pesantren) menjadi <i>jundullah</i> (pasukan Allah) yang siap melawan penjajah, sedangkan ulamanya menjadi panglima perang. Potensi-potensi tumbuh dan berkembang di abad ke-13 menjadi kekuatan perlawanan terhadap penjajah. Ini dapat dibuktikan dengan adanya hikayat-hikayat pada masa kerajaan Islam yang syair-syairnya berisi seruan perjuangan. Para ulama menggelorakan jihad melawan penjajah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Belanda" title="Belanda">Belanda</a>. Belanda mengalami kewalahan yang akhirnya menggunakan strategi-strategi:<br />
<ul><li>Politik <i>devide et impera</i>, yang pada kenyataannya memecah-belah atau mengadu domba antara kekuatan ulama dengan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Adat" title="Adat">adat</a>, contohnya <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Padri" title="Perang Padri">perang Padri</a> di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sumatera_Barat" title="Sumatera Barat">Sumatera Barat</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Diponegoro" title="Perang Diponegoro">perang Diponegoro</a> di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jawa" title="Jawa">Jawa</a>.</li>
<li>Mendatangkan Prof. Dr. <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Snouk_Cristian_Hourgonye&action=edit&redlink=1" title="Snouk Cristian Hourgonye (halaman belum tersedia)">Snouk Cristian Hourgonye</a> alias <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Abdul_Gafar&action=edit&redlink=1" title="Abdul Gafar (halaman belum tersedia)">Abdul Gafar</a>, seorang Guru Besar ke-Indonesiaan di Universitas Hindia Belanda, yang juga seorang <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Orientalis&action=edit&redlink=1" title="Orientalis (halaman belum tersedia)">orientalis</a> yang pernah mempelajari Islam di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mekkah" title="Mekkah">Mekkah</a>. Dia berpendapat agar pemerintahan Belanda membiarkan umat Islam hanya melakukan ibadah <i><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mahdhoh&action=edit&redlink=1" title="Mahdhoh (halaman belum tersedia)">mahdhoh</a></i> (khusus) dan dilarang berbicara atau sampai melakukan politik praktis. Gagasan tersebut dijalani oleh pemerintahan Belanda dan salah satunya adalah pembatasan terhadap kaum muslimin yang akan melakukan ibadah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Haji" title="Haji">Haji</a>, karena pada saat itulah terjadi pematangan pejuangan terhadap penjajahan.</li>
</ul>Di akhir abad ke-19, muncul ideologi pembaruan Islam yang diserukan oleh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jamal-al-Din_Afghani" title="Jamal-al-Din Afghani">Jamal-al-Din Afghani</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad_Abduh" title="Muhammad Abduh">Muhammad Abduh</a>. Ulama-ulama <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Minangkabau" title="Suku Minangkabau">Minangkabau</a> yang belajar di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kairo" title="Kairo">Kairo</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mesir" title="Mesir">Mesir</a> banyak berperan dalam menyebarkan ide-ide tersebut, di antara mereka ialah <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Muhammad_Djamil_Djambek&action=edit&redlink=1" title="Muhammad Djamil Djambek (halaman belum tersedia)">Muhammad Djamil Djambek</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Abdul_Karim_Amrullah" title="Abdul Karim Amrullah">Abdul Karim Amrullah</a>. Pembaruan Islam yang tumbuh begitu pesat didukung dengan berdirinya sekolah-sekolah pembaruan seperti <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Adabiah&action=edit&redlink=1" title="Adabiah (halaman belum tersedia)">Adabiah</a> (1909), <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Diniyah_Putri" title="Diniyah Putri">Diniyah Putri</a> (1911), dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sumatera" title="Sumatera">Sumatera</a> <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Thawalib&action=edit&redlink=1" title="Thawalib (halaman belum tersedia)">Thawalib</a> (1915). Pada tahun 1906, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Syeikh_Tahir_Jalaluddin_Al-Azhari" title="Syeikh Tahir Jalaluddin Al-Azhari">Tahir bin Jalaluddin</a> menerbitkan koran pembaruan <i>al-Iman</i> di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Singapura" title="Singapura">Singapura</a> dan lima tahun kemudian, di <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Padang" title="Padang">Padang</a> terbit koran dwi-mingguan <i>al-Munir</i>.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
</div>Suci Fauziyahhttp://www.blogger.com/profile/02926582303704021699noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3067348228325500260.post-75857801477881658482012-06-05T14:24:00.004+07:002012-06-11T12:43:06.353+07:00Sejarah Lahirnya Islam DiIndonesia<h4 style="text-align: left;">“Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang berakal…” (QS. Yusuf ayat 111).</h4><h4 style="text-align: left;">Sangat penting mempelajari sejarah dakwah Islam di Indonesia. Sesuai dengan firman Allah dalam Al Qur’an ayat 111 bahwa mempelajari sejarah terdapat ibrah (pelajaran). Dengan memepelajari sejarah di masa lampau, kita dapat mengambil pelajaran untuk di masa yang akan datang dibuat perencanaan atau konsep yang lebih baik khususnya untuk dakwah di tanah air kita, Indonesia. Sesuai dengan hadist Rasulullah “Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini “.<a name='more'></a></h4><h4 style="text-align: left;">Bahasa merupakan nilai tertinggi dari suatu peradaban. Suatu bangsa dipengaruhi nilai tertentu jika bahasanya dipengaruhi oleh nilai tersebut. Bahasa Indonesia banyak dipengaruhi oleh bahasa Arab (bahasa Al-Qur’an) contohnya kata ibarat yang kata dasarnya dari ibrah ini yang bermakna pelajaran dan masih banyak lagi bahasa indonesia yang berasal dari bahasa Arab. Ini membuktikan bahwa budaya Indonesia sudahdipengaruhi oleh budaya islami.</h4><h4 style="text-align: left;">Sejarah masuknya Islam di Indonesia melalui babak – babak yang penting:</h4><h4 style="text-align: left;"><b>1. Babak pertama, abad 7 masehi (abad 1 hijriah).</b></h4><h4 style="text-align: left;">Pada abad 7 masehi, Islam sudah sampai ke Nusantara. Para Dai yang datang ke Indonesia berasal dari jazirah Arab yang sudah beradaptasi dengan bangsa India yakni bangsa Gujarat dan ada juga yang telah beradaptasi dengan bangsa Cina, dari berbagai arah yakni dari jalur sutera (jalur perdagangan) dakwah mulai merambah di pesisir-pesisir Nusantara.<br />
Sejak awal Islam tidak pernah membeda-bedakan fungsi seseorang untuk berperan sebagai dai (juru dakwah). Kewajiban berdakwah dalam Islam bukan hanya kasta (golongan) tertentu saja tetapi bagi setiap masyarakat dalam Islam. Sedangkan di agama lain hanya golongan tertentu yang mempunyai otoritas menyebarkan agama, yaitu pendeta. Sesuai ungkapan Imam Syahid Hasan Al-Bana “ Nahnu du’at qabla kulla syai“ artinya kami adalah dai sebelum profesi-profesi lainnya.</h4><h4 style="text-align: left;">Sampainya dakwah di Indonesia melalui para pelaut-pelaut atau pedagang-pedagang sambil membawa dagangannya juga membawa akhlak Islami sekaligus memperkenalkan nilai-nilai yang Islami. Masyarakat ketika berbenalan dengan Islam terbuka pikirannya, dimuliakan sebagai manusia dan ini yang membedakan masuknya agama lain sesudah maupun sebelum datangnya Islam. Sebagai contoh masuknya agama Kristen ke Indonesia ini berbarengan dengan Gold (emas atau kekayaan) dan glory (kejayaan atau kekuasaan) selain Gospel yang merupakan motif penyebaran agama berbarengan dengan penjajahan dan kekuasaan. Sedangkan Islam dengan cara yang damai.</h4><h4 style="text-align: left;">Begitulah Islam pertama-tama disebarkan di Nusantara, dari komunitas-komunitas muslim yang berada di daerah-daerah pesisir berkembang menjadi kota-kota pelabuhan dan perdagangan dan terus berkembang sampai akhirnya menjadi kerajaan-kerajaan Islam dari mulai Aceh sampai Ternata dan Tidore yang merupakan pusat kerajaan Indonesia bagian Timur yang wilayahnya sampai ke Irian jaya.</h4><h4 style="text-align: left;"><b>2. Babak kedua, abad 13 masehi.</b></h4><h4 style="text-align: left;">Di abad 13 Masehi berdirilah kerajaan-kerajaan Islam diberbagai penjuru di Nusantara. Yang merupakan moment kebangkitan kekuatan politik umat khususnya didaerah Jawa ketika kerajaan Majapahit berangsur-angsur turun kewibawaannya karena konflik internal. Hal ini dimanfaatkan oleh Sunan Kalijaga yang membina di wilayah tersebut bersama Raden Fatah yang merupaka keturunan raja-raja Majapahit untuk mendirikan kerajaan Islam pertama di pulau Jawa yaitu kerajaan Demak. Bersamaan dengan itu mulai bermunculan pula kerajaan-kerajaan Islam yang lainnya, walaupun masih bersifat lokal.</h4><h4 style="text-align: left;">Pada abad 13 Masehi ada fenoma yang disebut dengan Wali Songo yaitu ulama-ulama yang menyebarkan dakwah di Indonesia. Wali Songo mengembangkan dakwah atau melakukan proses Islamisasinya melalui saluran-saluran:</h4><ul style="text-align: left;"><li><h4>a) Perdagangan</h4></li>
<li><h4>b) Pernikahan</h4></li>
<li><h4>c) Pendidikan (pesantren)</h4></li>
</ul><h4 style="text-align: left;">Pesantren merupakan lembaga pendidikan yang asli dari akar budaya indonesia, dan juga adopsi dan adaptasi hasanah kebudayaan pra Islam yang tidak keluar dari nilai-nilai Islam yang dapat dimanfaatkan dalam penyebaran Islam. Ini membuktikan Islam sangat menghargai budaya setempat selama tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islam.</h4><ul style="text-align: left;"><li><h4>d) Seni dan budaya</h4></li>
</ul><h4 style="text-align: left;">Saat itu media tontonan yang sangat terkenal pada masyarakat jawa kkhususnya yaitu wayang. Wali Songo menggunakan wayang sebagai media dakwah dengan sebelumnya mewarnai wayang tersebut dengan nilai-nilai Islam. Yang menjadi ciri pengaruh Islam dalam pewayangan diajarkannya egaliterialisme yaitu kesamaan derajat manusia di hadapan Allah dengan dimasukannya tokoh-tokoh punakawam seperti Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong.<br />
Para Wali juga menggubah lagu-lagu tradisional (daerah) dalam langgam Islami, ini berarti nasyid sudah ada di Indonesia ini sejak jaman para wali. Dalam upacara-upacara adat juga diberikan nilai-nilai Islam.</h4><ul style="text-align: left;"><li><h4>e) Tasawwuf</h4></li>
</ul><h4 style="text-align: left;">Kenyatan sejarah bahwa ada tarikat-tarikat di Indonesia yang menjadi jaringan penyebaran agama Islam.</h4><h4 style="text-align: left;"><b>3. Babak ketiga, masa penjajahan Belanda.</b></h4><h4 style="text-align: left;">Pada abad 17 masehi tepatnya tahun 1601 datanglah kerajaan Hindia Belanda kedaerah Nusantara yang awalnya hanya berdagang tetapi akhirnya menjajah. Belanda datang ke Indonesia dengan kamar dagangnya yakni VOC, semejak itu hampir seluruh wilayah nusantara dijajah oleh Hindia Belanda kecuali Aceh. Saat itu antar kerajaan-kerajaan Islam di nusantara belum sempat membentuk aliansi atau kerja sama. Hal ini yang menyebabkan proses penyebaran dakwah terpotong.</h4><h4 style="text-align: left;">Dengan sumuliayatul (kesempurnaan) Islam yang tidak ada pemisahan antara aspek-aspek kehidupan tertentu dengan yang lainnya, ini telah diterapkan oleh para Ulama saat itu. Ketika penjajahan datang, mengubah pesantren-pesantren menjadi markas-markas perjuangan, santri-santri (peserta didik pesantren) menjadi jundullah (pasukan Allah) yang siap melawan penjajah sedangkan ulamanya menjadi panglima perangnya. Hampir seluruh wilayah di Indonesia yang melakukan perlawanan terhadap penjajah adalah kaum muslimin beserta ulamanya.</h4><h4 style="text-align: left;">Potensi-potensi tumbuh dan berkembang di abad 13 menjadi kekuatan perlawanan terhadap penjajah. Ini dapat dibuktikan dengan adanya hikayat-hikayat pada masa kerajaan-kerajaan Islam yang syair-syairnya berisikan perjuangan. Ulama-ulama menggelorakan Jihad melawan kaum kafir yaitu penjajah Belanda. Belanda mengalami kewalahan yang akhirnya menggunakan strategi-strategi:</h4><ul style="text-align: left;"><li><h4>Politik devide et impera, yang pada kenyataannya memecah-belah atau mengadu domba antara kekuatan Ulama dengan adat contohnya perang Padri di Sumatera Barat dan perang Diponegoro di Jawa.</h4></li>
<li><h4>Mendatangkan Prof. Dr. Snouk Cristian Hourgonye alias Abdul Gafar seorang Guru Besar keIndonesiaan di Universitas Hindia Belanda juga seorang orientalis yang pernah mempelajari Islam di Mekkah, dia berpendapat agar pemerintahan Belanda membiarkan umat Islam hanya melakukan ibadah mahdhoh (khusus) dan dilarang berbicara atau sampai melakukan politik praktis. Gagasan tersebut dijalani oleh pemerintahan Belanda dan salah satunya adalah pembatasan terhadap kaum muslimin yang akan melakukan ibadah Haji karena pada saat itulah terjadi pematangan pejuangan terhadap penjajahan.</h4></li>
</ul><h4 style="text-align: left;"><b>4. Babak keempat, abad 20 masehi</b></h4><h4 style="text-align: left;">Awal abad 20 masehi, penjajah Belanda mulai melakukan politik etik atau politik balas budi yang sebenarnya adalah hanya membuat lapisan masyarakat yang dapat membantu mereka dalam pemerintahannya di Indonesia. Politik balas budi memberikan pendidikan dan pekerjaan kepada bangsa Indonesia khususnya umat Islam tetapi sebenarnya tujuannya untuk mensosialkan ilmu-ilmu barat yang jauh dari Al-Qur’an dan hadist dan akan dijadikannya boneka-boneka penjajah. Selain itu juga mempersiapkan untuk lapisan birokrasi yang tidak mungkin pegang oleh lagi oleh orang-orang Belanda. Yang mendapat pendidikanpun tidak seluruh masyarakat melainkan hanya golongan Priyayi (bangsawan), karena itu yang pemimpin-¬pemimpin pergerakan adalah berasalkan dari golongan bangsawan.</h4><h4 style="text-align: left;">Strategi perlawanan terhadap penjajah pada masa ini lebih kepada bersifat organisasi formal daripada dengan senjata. Berdirilah organisasi Serikat Islam merupakan organisasi pergerakan nasional yang pertama di Indonesia pada tahun 1905 yang mempunyai anggota dari kaum rakyat jelata sampai priyayi dan meliputi wilayah yang luas. Tahun 1908 berdirilah Budi Utomo yang bersifat masih bersifat kedaerahan yaitu Jawa, karena itu Serikat Islam dapat disebut organisasi pergerakan Nasional pertama daripada Budi Utomo.</h4><h4 style="text-align: left;">Tokoh Serikat Islam yang terkenal yaitu HOS Tjokroaminoto yang memimpin organisasi tersebut pada usia 25 tahun, seorang kaum priyayi yang karena memegang teguh Islam maka diusir sehingga hanya menjadi rakyat biasa. Ia bekerja sebagai buruh pabrik gula. Ia adalah seorang inspirator utama bagi pergerakan Nasional di Indonesia. Serikat Islam di bawah pimpinannya menjadi suatu kekuatan yang diperhitungkan Belanda. Tokoh-tokoh Serikat Islam lainnya ialah H. Agus Salim dan Abdul Muis, yang membina para pemuda yang tergabung dalam Young Islamitend Bound yang bersifat nasional, yang berkembang sampai pada sumpah pemuda tahun 1928.</h4><h4 style="text-align: left;">Dakwah Islam di Indonesia terus berkembang dalam institusi-institusi seperti lahirnya Nadhatul Ulama, Muhammadiyah, Persis, dan lain-lain. Lembaga-lembaga ke-Islaman tersebut tergabung dalam MIAI (Majelis Islam ‘Ala Indonesia) yang kemudian berubah namanya menjadi MASYUMI (Majelis Syura Muslimin Indonesia) yang anggotanya adalah para pimpinan institusi-institusi ke-Islaman tersebut.</h4><h4 style="text-align: left;">Di masa pendudukan Jepang, dilakukan strategi untuk memecah-belah kesatuan kekuatan umat oleh pemerintahan Jepang dengan membentuk kementrian Sumubu (Departemen Agama). Jepang meneruskan strategi yang dilakukan Belanda terhadap umat Islam. Ada seorang Jepang yang faham dengan Islam yaitu Kolonel Huri, ia memotong koordinasi ulama-ulama di pusat dengan di daerah, sehingga ulama-ulama di desa yang kurang informasi dan akibatnya membuat umat dapat terbodohi.</h4><h4 style="text-align: left;">Pemerintahan pendudukan Jepang memberikan fasilitas untuk kemerdekaan Indonesia dengan membentuk BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan dilanjuti dengan PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan lebih mengerucut lagi menjadi Panitia Sembilan, Panitia ini yang merumuskan Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945. Piagram Jakarta merupakan konsensus tertinggi untuk menggambarkan adanya keragaman Bangsa Indonesia yang mencari suatu rumusan untuk hidup bersama. Tetapi ada kalimat yang kontroversi dalam piagam ini yaitu penghapusan “7 kata “ lengkapnya kewajiban menjalankan syariat Islam bagi para pemeluk-pemeluknya yang terletak pada alinea keempat setelah kalimat Negara berdasarkan kepada Ketuhan Yang Maha Esa.</h4><h4 style="text-align: left;"><b>Babak kelima, abad 20 & 21.</b></h4><h4 style="text-align: left;">Pada babak ini proses dakwah (Islamisasi) di Indonesia mempunyai ciri terjadinya globalisasi informasi dengan pengaruh-pengaruh gerakan Islam internasional secara efektif yang akan membangun kekuatan Islam lebih utuh yang meliputi segala dimensinya. Sebenarnya kalau saja Indonesia tidak terjajah maka proses Islamisasi di Indonesia akan berlangsung dengan damai karena bersifat kultural dan membangun kekuatan secara struktural. Hal ini karena awalnya masuknya Islam yang secara manusiawi, dapat membangun martabat masyarakat yang sebagian besar kaum sudra (kelompok struktur masyarakat terendah pada masa kerajaan) dan membangun ekonomi masyarakat. Sejarah membuktikan bahwa kota-kota pelabuhan (pusat perdagangan) yang merupakan kota-kota yang perekonomiannya berkembang baik adalah kota-kota muslim. Dengan kata lain Islam di Indonesia bila tidak terjadi penjajahan akan merupakan wilayah Islam yang terbesar dan terkuat. Walaupun demikian Allah mentakdirkan di Indonesia merupakan jumlah peduduk muslim terbesar di dunia, tetapi masih menjadi tanda tanya besar apakah kualitasnya sebanding dengan kuantitasnya.</h4><div style="background-color: white; border: medium none; color: black; overflow: hidden; text-align: justify; text-decoration: none;"><h4 style="text-align: left;"><br />
</h4><h4><br />
</h4></div>Suci Fauziyahhttp://www.blogger.com/profile/02926582303704021699noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3067348228325500260.post-23576133870690347712012-06-05T14:17:00.001+07:002012-06-11T12:44:16.145+07:00Sejarah Islam<div class="fullpost"><b>Sejarah Islam</b> adalah sejarah agama Islam mulai turunnya wahyu pertama pada tahun 622 yang diturunkan kepada rasul yang terakhir yaitu <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad" title="Muhammad">Muhammad bin Abdullah</a> di Gua Hira, Arab Saudi sampai dengan sekarang.</div><div class="fullpost"><h2><span class="mw-headline" id="Pendahuluan">Pendahuluan</span></h2>Risalah Islam dilanjutkan oleh Nabi Muhammad saw. di Jazirah Arab pada abad ke-7 ketika Nabi Muhammad s.a.w. mendapat wahyu dari Allah swt. Setelah wafatnya nabi Muhammad s.a.w. kerajaan Islam berkembang hingga Samudra Atlantik di barat dan Asia Tengah di Timur. Hingga umat Islam berpecah dan terdapat banyak kerajaan-kerajaan Islam lain yang muncul.<br />
Namun, kemunculan kerajaan-kerajaan Islam seperti kerajaan Umayyah, Abbasiyyah, Turki Seljuk, dan Kekhalifahan Ottoman, Kemaharajaan Mughal, India,dan Kesultanan Melaka telah menjadi kerajaaan yang besar di dunia. Banyak ahli-ahli sains, ahli-ahli filsafat dan sebagainya muncul dari negeri-negeri Islam terutama pada Zaman Emas Islam. Karena banyak kerajaan Islam yang menjadikan dirinya sekolah.<br />
Pada abad ke-18 dan ke-19, banyak kawasan-kawasan Islam jatuh ke tangan Eropa. Setelah Perang Dunia I, Kerajaan Turki Utsmani yang merupakan kerajaan Islam terakhir tumbang.<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
<h2><span class="mw-headline" id="Nabi_Muhammad">Nabi Muhammad</span></h2>Jazirah Arab sebelum kedatangan Islam merupakan sebuah kawasan yang sangat mundur. Kebanyakkan orang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Arab" title="Arab">Arab</a> merupakan penyembah berhala dan yang lain merupakan pengikut agama <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kristen" title="Kristen">Kristen</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Yahudi" title="Yahudi">Yahudi</a>. <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mekah" title="Mekah">Mekah</a> ketika itu merupakan tempat suci bagi bangsa Arab. karena di tempat tersebut terdapat berhala-berhala agama mereka dan juga terdapat <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sumur_Zamzam" title="Sumur Zamzam">Sumur Zamzam</a> dan yang paling penting adalah <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ka%27bah" title="Ka'bah">Ka'bah</a>.<br />
Nabi Muhammad saw dilahirkan di Makkah pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tahun_Gajah" title="Tahun Gajah">Tahun Gajah</a> yaitu pada tanggal 12 Rabi'ul Awal atau pada tanggal 20 April (570 atau 571 Masehi). Nabi Muhammad merupakan seorang anak yatim sesudah ayahnya Abdullah bin Abdul Muttalib meninggal ketika ia masih dalam kandungan dan ibunya Aminah binti Wahab meninggal dunia ketika ia berusia 7 tahun. Kemudian ia diasuh oleh kakeknya Abdul Muthalib. Setelah kakeknya meninggal ia diasuh juga oleh pamannya yaitu <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Abu_Talib" title="Abu Talib">Abu Talib</a>. Nabi Muhammad kemudiannya menikah dengan Siti Khadijah ketika ia berusia 25 tahun. Ia pernah menjadi penggembala kambing.<br />
Nabi Muhammad pernah diangkat menjadi hakim. Ia tidak menyukai suasana kota Mekah yang dipenuhi dengan masyarakat yang memiliki masalah sosial yang tinggi. Selain menyembah berhala, masyarakat Mekah pada waktu itu juga mengubur bayi-bayi perempuan. Nabi Muhammad banyak menghabiskan waktunya dengan menyendiri di gua Hira untuk mencari ketenangan dan memikirkan masalah penduduk Mekah. Ketika Nabi Muhammad berusia 40 tahun, ia didatangi oleh Malaikat Jibril. Setelah itu ia mengajarkan ajaran Islam secara diam-diam kepada orang-orang terdekatnya yang dikenal sebagai "as-Sabiqun al-Awwalun(Orang-orang pertama yang memeluk agama Islam)" dan selanjutnya secara terbuka kepada seluruh penduduk Mekah.<br />
Pada tahun 622, Nabi Muhammad dan pengikutnya pindah dari <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mekah" title="Mekah">Mekah</a> ke <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Madinah" title="Madinah">Madinah</a>. Peristiwa ini dinamai <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hijrah" title="Hijrah">Hijrah</a>. Semenjak peristiwa itu dimulailah Kalender Islam atau kalender Hijriyah.<br />
Penduduk Mekah dan Madinah ikut berperang bersama Nabi Muhammad saw. dengan hasil yang baik walaupun ada di antaranya kaum Islam yang tewas. Lama kelamaan para muslimin menjadi lebih kuat, dan berhasil menaklukkan Kota Mekah. Setelah Nabi Muhammad s.a.w. wafat, seluruh Jazirah Arab di bawah penguasaan Islam.<br />
<h2> <span class="mw-headline" id="Perkembangan_Islam">Perkembangan Islam</span></h2><h2><span style="font-size: small;"><span style="font-weight: normal;">Secara umum Sejarah Islam setelah meninggalnya Nabi Muhammad telah berkembang secara luas di seluruh dunia. </span><a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bani_Umayyah" style="font-weight: normal;" title="Bani Umayyah">Bani Umayyah</a><span style="font-weight: normal;">, </span><a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bani_Abbasiyah" style="font-weight: normal;" title="Bani Abbasiyah">Bani Abbasiyah</a><span style="font-weight: normal;">, dan </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Utsmaniyah" style="font-weight: normal;" title="Kesultanan Utsmaniyah">Kesultanan Utsmaniyah</a><span style="font-weight: normal;"> boleh dikatakan penyambung kekuatan Islam setelah pemerintahan </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Khulafaur_Rasyidin" style="font-weight: normal;" title="Khulafaur Rasyidin">Khulafaur Rasyidin</a></span>.<span class="mw-headline" id="Perkembangan_Islam"> </span></h2><h2><span class="mw-headline" id="Nabi_Muhammad"> </span></h2><br />
</div>Suci Fauziyahhttp://www.blogger.com/profile/02926582303704021699noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3067348228325500260.post-82008925395771217242011-10-18T15:47:00.002+07:002012-06-11T12:45:16.743+07:00NABI YA'KUB ASNABI YA'KUB AS <br />
<br />
Nabi Ya'qub adalah putera dari Nabi Ishaq bin Ibrahim sedang ibunya adalah anak saudara dari Nabi Ibrahim, bernama Rifqah binti A'zar. Ia adalah saudara kembar dari putera Ishaq yang kedua bernama Ishu.<br />
Antara kedua saudara kembar ini tidak terdapat suasana rukun dan damai serta tidak ada menaruh kasih-sayang satu terhadap yang lain bahkan Ishu mendendam dengki dan iri hati terhadap Ya'qub saudara kembarnya yang memang dimanjakan dan lebih disayangi serta dicintai oleh ibunya. Hubungan mereka yang renggang dan tidak akrab itu makin buruk dan tegang setelah diketahui oleh Ishu bahwa Ya'qublah yang diajukan oleh ibunya ketika ayahnya minta kedatangan anak-anaknya untuk diberkahi dan didoakan, sedangkan dia tidak diberitahu dan karenanya tidak mendapat kesempatan seperti Ya'qub memperoleh berkah dan doa ayahnya, Nabi Ishaq.<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Melihat sikap saudaranya yang bersikap kaku dan dingin dan mendengar kata-kata sindirannya yang timbul dari rasa dengki dan irihati, bahkan ia selalu diancam maka datanglah Ya'qub kepada ayahnya mengadukan sikap permusuhan itu. Ia berkata mengeluh : " Wahai ayahku! Tolonglah berikan fikiran kepadaku, bagaimana harus aku menghadapi saudaraku Ishu yang membenciku mendendam dengki kepadaku dan selalu menyindirku dengan kata-kata yang menyakitkan hatiku, sehinggakan menjadihubungan persaudaraan kami ber dua renggang dan tegang tidak ada saling cinta mencintai saling sayang-menyayangi. Dia marah karena ayah memberkahi dan mendoakan aku agar aku memperolehi keturunan soleh, rezeki yang mudah dan kehidupan yang makmur serta kemewahan . Dia menyombongkan diri dengan kedua orang isterinya dari suku Kan'aan dan mengancam bahwa anak-anaknya dari kedua isteri itu akan menjadi saingan berat bagi anak-anakku kelak didalam pencarian dan penghidupan dan macam-macam ancaman lain yang mencemas dan menyesakkan hatiku. Tolonglah ayah berikan aku fikiran bagaimana aku dapat mengatasi masalah ini serta mengatasinya dengan cara kekeluargaan.<br />
<br />
Berkata si ayah, Nabi Ishaq yang memang sudah merasa kesal hati melihat hubungan kedua puteranya yang makin hari makin meruncing:" Wahai anakku, karena usiaku yang sudah lanjut aku tidak dapat menengahi kamu berdua ubanku sudah menutupi seluruh kepalaku, badanku sudah membongkok raut mukaku sudah kisut berkerut dan aku sudak berada di ambang pintu perpisahan dari kamu dan meninggalkan dunia yang fana ini. Aku khuatir bila aku sudah menutup usia, gangguan saudaramu Ishu kepadamu akan makin meningkat dan ia secara terbuka akan memusuhimu, berusaha mencari kecelakaan mu dan kebinasaanmu. Ia dalam usahanya memusuhimu akan mendapat sokongan dan pertolongan dan saudara-saudara iparnya yang berpengaruh dan berwibawa di negeri ini. Maka jalan yang terbaik bagimu, menurut fikiranku, engkau harus pergi meninggalkan negeri ini dan berhijrah engkau ke Fadan A'raam di daerah Irak, di mana bermukin bapa saudaramu saudara ibumu Laban bin Batu;il. Engkau dapat mengharap dikahwinkan kepada salah seorang puterinya dan dengan demikian menjadi kuatlah kedudukan sosialmu disegani dan dihormati orang karena karena kedudukan mertuamu yang menonjol di mata masyarkat. Pergilah engkau ke sana dengan iringan doa drpku semoga Allah memberkahi perjalananmu, memberi rezeki murah dan mudah serta kehidupan yang tenang dan tenteram.<br />
<br />
Nasihat dan anjuran si ayah mendapat tempat dalam hati si anak. Ya'qub melihat dalam anjuran ayahnya jalan keluar yang dikehendaki dari krisis hubungan persaudaraan antaranya dan Ishu, apalagi dengan mengikuti saranan itu ia akan dapat bertemu dengan bapa saudaranya dan anggota-anggota keluarganya dari pihak ibunya .Ia segera berkemas-kemas membungkus barang-barang yang diperlukan dalam perjalanan dan dengan hati yang terharu serta air mata yang tergenang di matanya ia meminta kepada ayahnya dan ibunya ketika akan meninggalkan rumah.<br />
<br />
Nabi Ya'qub Tiba di Irak<br />
<br />
Dengan melalui jalan pasir dan Sahara yang luas dengan panas mataharinya yang terik dan angi samumnya {panas} yang membakar kulit, Ya'qub meneruskan perjalanan seorang diri, menuju ke Fadan A'ram dimana bapa saudaranya Laban tinggal. Dalam perjalanan yang jauh itu , ia sesekali berhenti beristirehat bila merasa letih dan lesu .Dan dalam salah satu tempat perhentiannya ia berhenti karena sudah sgt letihnya tertidur dibawah teduhan sebuah batu karang yang besar .Dalam tidurnya yang nyenyak, ia mendapat mimpi bahwa ia dikurniakan rezeki luas, penghidupan yang aman damai, keluarga dan anak cucuc yang soleh dan bakti serta kerajaan yang besar dan makmur. Terbangunlah Ya'qub dari tidurnya, mengusapkan matanya menoleh ke kanan dan ke kiri dan sedarlah ia bahawa apa yang dilihatnya hanyalah sebuah mimpi namun ia percaya bahwa mimpinya itu akan menjadi kenyataan di kemudian hari sesuia dengan doa ayahnya yang masih tetap mendengung di telinganya. Dengan diperoleh mimpi itu ,ia merasa segala letih yang ditimbulkan oleh perjalanannya menjadi hilang seolah-olah ia memperolehi tanaga baru dan bertambahlah semangatnya untuk secepat mungkin tiba di tempat yang di tuju dan menemui sanak-saudaranya dari pihak ibunya.<br />
<br />
Tiba pada akhirnya Ya'qub di depan pintu gerbang kota Fadan A'ram setelah berhari-hari siang dan malam menempuh perjalanan yang membosankan tiada yang dilihat selain dari langit di atas dan pasir di bawah. Alangkah lega hatinya ketika ia mulai melihat binatang-binatang peliharaan berkeliaran di atas ladang-ladang rumput ,burung-burung berterbangan di udara yang cerah dan para penduduk kota berhilir mundir mencari nafkah dan keperluan hidup masing-masing.<br />
Sesampainya disalah satu persimpangan jalan ia berhenti sebentar bertanya salah seorang penduduk di mana letaknya rumah saudara ibunya Laban barada. Laban seorang kaya-raya yang kenamaan pemilik dari suatu perusahaan perternakan yang terbesar di kota itu tidak sukar bagi seseorang untuk menemukan alamatnya. Penduduk yang ditanyanya itu segera menunjuk ke arah seorang gadis cantik yang sedang menggembala kambing seraya berkata kepada Ya'qub:"Kebetulan sekali, itulah dia puterinya Laban yang akan dapat membawamu ke rumah ayahnya, ia bernama Rahil.<br />
<br />
Dengan ahti yang berdebar, pergilah Ya'qub menghampiri yang ayu itu dan cantik itu, lalu dengan suara yang terputus-putus seakan-akan ada sesuatu yang mengikat lidahnya ,ia mengenalkan diri, bahwa ia adalah saudara sepupunya sendiri. Ibunya yang bernama Rifqah adalah saudara kandung dair ayah si gadis itu. Selanjutnya ia menerangkan kepada gadis itu bahwa ia datang ke Fadam A'raam dari Kan'aan dengan tujuan hendak menemui Laban ,ayahnya untuk menyampaikan pesanan Ishaq, ayah Ya'qub kepada gadis itu. Maka dengan senang hati sikap yang ramah muka yang manis disilakan ya'qub mengikutinya berjalan menuju rumah Laban bapa saudaranya.<br />
<br />
berpeluk-pelukanlah dengan mesranya si bapa saudara dengan anak saudara, menandakan kegembiraan masing-masing dengan pertemuan yang tidak disangka-sangka itu dan mengalirlah pada pipi masing-masing air mata yang dicucurkan oleh rasa terharu dan sukcita. Maka disapkanlah oleh Laban bin Batu'il tempat dan bilik khas untuk anak saudaranya Ya'qub yang tidak berbeda dengan tempat-tempat anak kandungnya sendiri di mana ia dapat tinggal sesuka hatinya seperti di rumahnya sendiri.<br />
<br />
Setelah selang beberapa waktu tinggal di rumah Laban ,bapa saudaranya sebagai anggota keluarga disampaikan oleh Ya'qub kdp bapa saudranya pesanan Ishaq ayahnya, agar mereka berdua berbesan dengan mengahwinkannya kepada salah seorang dari puteri-puterinya. Pesanan tersebut di terima oleh Laban dan setuju akan mengahwinkan Laban dengan salah seorang puterinya, dengan syarat sebagai maskahwin, ia harus memberikan tenaga kerjanya di dalam perusahaan penternakan bakal mentuanya selama tujuh tahun. Ya'qub menyetujuinya syarat-syarat yang dikemukakan oleh bapa saudaranya dan bekerjalah ia sebagai seorang pengurus perusahaan penternakan terbesar di kota Fadan A'raam itu.<br />
<br />
Setelah mas tujuh tahun dilampaui oleh Ya'qub sebagai pekerja dalam perusahaan penternakan Laban ,ia menagih janji bapa saudaranya yang akan mengambilnya sebagai anak menantunya. Laban menawarkan kepada ya'qub agar menyunting puterinya yang bernama Laiya sebagai isteri, namun anak saudaranya menghendaki Rahil adik dari Laiya, kerana lebih cantik dan lebih ayu dari Laiya yang ditawarkannya itu.Keinginan mana diutarakannya secara terus terang oleh Ya'qub kepada bapa saudaranya, yang juga dari pihak bapa saudaranya memahami dan mengerti isi hati anak saudaranya itu. Akan tetapi adat istiadat yang berlaku pada waktu itu tidak mengizinkan seorang adik melangkahi kakaknya kahwin lebih dahulu. karenanya sebagi jalan tengah agak tidak mengecewakan Ya'qub dan tidak pula melanggar peraturan yang berlaku, Laban menyarankan agar anak saudaranya Ya'qub menerima Laiya sebagai isteri pertama dan Rahil sebagai isteri kedua yang akan di sunting kelak setelah ia menjalani mas kerja tujuh tahun di dalam perusahaan penternakannya.<br />
<br />
Ya'qub yang sangat hormat kepada bapa saudaranya dan merasa berhutang budi kepadanya yang telah menerimanya di rumah sebagai keluarga, melayannya dengan baik dan tidakdibeda-bedakan seolah-olah anak kandungnya sendiri, tidak dapat berbuat apa-apa selain menerima cadangan bapa saudaranya itu . Perkahwinan dilaksanakan dan kontrak untuk masa tujuh tahun kedua ditanda-tangani.<br />
Begitu masa tujuh tahun kedua berakhir dikahwinkanlah Ya'qub dengan Rahil gadis yang sangat dicintainya dan selalu dikenang sejak pertemuan pertamanya tatkala ia masuk kota Fadan A'raam. Dengan demikian Nabi Ya'qub beristerikan dua wanita bersaudara, kakak dan adik, hal mana menurut syariat dan peraturan yang berlaku pada waktu tidak terlarang akan tetapi oleh syariat Muhammad s.a.w. hal semacam itu diharamkan.<br />
<br />
Laban memberi hadiah kepada kedua puterinya iaitu kedua isteri ya'qub seorang hamba sahaya untuk menjadi pembantu rumahtangga mereka. Dan dari kedua isterinya serta kedua hamba sahayanya itu Ya'qub dikurniai dua belas anak, di antaraya Yusuf dan Binyamin dari ibu Rahil sedang yang lain dari Laiya.<br />
<br />
Kisah Nabi Ya'qub Di Dalam Al-Quran<br />
<br />
Kisah Nabi Ya'qub tidak terdapat dalam Al-Quran secara tersendiri, namun disebut-sebut nama Ya'qub dalam hubungannya dengan Ibrahim, Yusuf dan lain-lain nabi. Bahn kisah ini adalah bersumberkan dari kitab-kitab tafsir dan buku-buku sejarah.Suci Fauziyahhttp://www.blogger.com/profile/02926582303704021699noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3067348228325500260.post-63633734951785052362011-10-18T15:44:00.002+07:002012-06-11T12:47:16.308+07:00NABI ILYASA' ASNABI ILYASA' AS <br />
<br />
Ia putra dari paman Nabi Ilyas. Melaksanakan dakwah setelah Nabi Ilyas wafat. Karenanya dalam berdakwah ia berpegang pada syari'at dan metode nabi Ilyas. Al Qur'an tidak menguraikan tentang Nabi Ilyasa. Hanya dijelaskan.<br />
<br />
"Dan ingatlah akan Ismail, Ilyasa, Dzulkifli. Semuanya termasuk orang-orang yang paling baik."(Q.S. Shaad : 48)<br />
<br />
Nabi ini termasuk hamba Allah yang terbaik. Konon nabi inilah yang disebut dalam kitab Taurat. Di antara mukjizatnya adalah menghidupkan kembali orang yang telah mati. <br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Ilyasa adalah rasul dari kalangan Bani Israel dari garis keturunan yang sama dengan Musa, Harun serta Ilyas. Nama Ilyasa disebut dalam kisah Ilyas, saat rasul itu dikejar-kejar kaumnya dan bersembunyi di rumah Ilyasa. Maka besar kemungkinan Ilyasa juga tinggal di seputar lembah sungai Yordania. Ketika Ilyas bersembunyi di rumahnya, Ilyasa masih seorang belia. Saat itu ia tengah menderita sakit. Ilyas membantu menyembuhkan penyakitnya. Setelah sembuh, Ilyasa pun menjadi sahabat Ilyas yang selalu mendampingi untuk menyeru ke jalan kebaikan. Ilyasa melanjutkan tugas tersebut begitu Ilyas meninggal. Ilyasa kemudian mendapati bahwa manusia ternyata begitu mudah kembali ke jalan sesat. Itu terjadi tak lama setelah Ilyas wafat. Padahal masyarakat lembah sungai Yordania itu sempat mengikuti seruan Ilyas agar meninggalkan pemujaannya pada berhala. Pada kalangan itulah Ilyasa tak lelah menyeru ke jalan kebaikan. Dikisahkan bahwa mereka tetap tak mau mendengar seruan Ilyasa, dan mereka kembali menanggung bencana kekeringan yang luar biasaSuci Fauziyahhttp://www.blogger.com/profile/02926582303704021699noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3067348228325500260.post-63456136979349461352011-10-18T15:42:00.002+07:002012-06-11T12:46:26.066+07:00NABI ZAKARIA AS & NABI YAHYA ASNABI ZAKARIA AS & NABI YAHYA AS <br />
<br />
Nabi Zakaria, ayahnya Nabi Yahya sedar dan mengetahui bahawa anggota-anggota keluarganya, saudara-saudaranya, sepupu-sepupunya dan anak-anak saudaranya adalah orang-orang jahat Bani Israil yang tidak segan-segan melanggar hukum-hukum agama dan berbuat maksiat, disebabkan iman dan rasa keagamaan mereka belum meresap betul didalam hati mereka, sehingga dengan mudah mereka tergoda dan terjerumus ke dalam lembah kemungkaran dan kemaksiatan. Ia khuatir bila ajalnya tiba dan meninggalkan mereka tanpa seorang waris yang dapat melanjutkan pimpinannya atas kaumnya, bahawa mereka akan makin rusak dan makin berani melakukan kejahatan dan kemaksiatan bahkan ada kemungkinan mereka mengadakan perubahan-perubahan di dalam kitab suci Taurat dan menyalah-gunakan hukum-hukum agama.<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Kekhuatiran itu selalu mengganggu fikiran Zakaria disamping rasa sedih hatinya bahawa ia sejak kahwin hingga mencapai usia sembilan puluh tahun, Tuhan belum mengurniakannya dengan seorang anak yang ia idam-idamkan untuk menjadi penggantinya memimpin dan mengimami Bani Isra'il. Ia agak terhibur dari rasa sedih dan kekhuatirannya semasa ia bertugas memelihara dan mengawasi Maryam yang dapat dianggap sebagai anak kandungnya sendiri. Akan tetapi rasa sedihnya dan keinginanya yang kuat untuk memperolhi keturunan tergugah kembali ketika ia menyaksikan mukjizat hidangan makanan dimihrabnya Maryam. Ia berfikir didalam hatinya bahawa tiada sesuatu yang mustahil di dalam kekuasaan Allah. Allah yang telah memberi rezeki kepada Maryam dalam keadaan seorang diri tidak berdaya dan berusaha, Dia pula berkuasa memberinya keturunan bila Dia kehendaki walaupun usianya sudah lanjut dan rambutnya sudah penuh uban.<br />
<br />
Pada suatu malam yang sudah larut duduklah Zakaria di mihramnya menghiningkan cipta memusatkan fikiran kepada kebesaran Allah seraya bermunajat dan berdoa dengan khusyuk dan keyakinan yang bulat. Dengan suara yang lemah lembut berucaplah ia dalam doanya: "Ya Tuhanku berikanlah aku seorang putera yang akan mewarisiku dan mewarisi sebahagian dari keluarga Ya'qub, yang akan meneruskan pimpinan dan tuntunanku kepada Bani Isra'il. Aku khuatir bahawa sepeninggalanku nanti anggota-anggota keluargaku akan rusak kembali aqidah dan imannya bila aku tinggalkan mati tanpa seorang pemimpin yang akan menggantikan aku. Ya Tuhanku, tulangku telah menjadi lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban sedang isteriku adalah seorang perempuan yang mandul namun kekuasaan-Mu adalah diatas segala kekuasaan dan aku tidak jemu-jemunya berdoa kepadamu memohon rahmat-Mu mengurniai kau seorang putera yang soleh yang engkau redhai."<br />
<br />
Allah berfirman memperkenankan permohonan Zakaria: "Hai Zakaria Kami memberi khabar gembira kepadamu, kamu akan memperoleh seorang putera bernama Yahya yang soleh yang membenarkan kitab-kitab Allah menjadi pemimpin yang diikuti bertahan diri dari hawa nafsu dan godaan syaitan serta akan menjadi seorang nabi."<br />
Berkata Zakaria: "Ya Tuhanku bagaimana aku akan memperolehi anak sedangkan isteri adalah seorang perempuan yang mandul dan aku sendiri sudah lanjut usianya."<br />
<br />
Allah menjawab dengan firman-Nya: "Demikian itu adalah suatu hal yang mudah bagi-Ku. Tidakkah aku telah ciptakan engkau padahal engkau di waktu itu belum ada sama sekali?"<br />
Berkata Zakaria: "Ya Tuhanku, berilah aku akan suatu tanda bahawa isteri aku telah mengandung." Allah berfirman: "Tandanya bagimu bahawa engkau tidak dapat berkata-kata dengan manusia selama tiga hari berturut-turut kecuali dengan isyarat. Dan sebutlah nama-Ku sebanyak-banyaknya serta bertasbihlah diwaktu petang dan pagi hari."<br />
<br />
Nabi Yahya bin Zakaria a.s. tidak banyak dikisahkan oleh Al-Quran kecuali bahawa ia diberi ilmu dan hikmah selagi ia masih kanak-kanak dan bahawa ia seorang putera yang berbakti kepada kedua ora ng tuanya dan bukanlah orang yang sombong durhaka. Ia terkenal cerdik pandai, berfikiran tajam sejak ia berusia muda, sangat tekun beribadah yang dilakukan siang dan malam sehingga berpengaruh kepada kesihatan badannya dan menjadikannya kurus kering, wajahnya pucat dan matanya cekung.<br />
<br />
Ia dikenal oleh kaumnya sebagai orang alim menguasai soal-soal keagamaan, hafal kitab Taurat, sehingga ia menjadi tempat bertanya tentang hukum-hukum agama. Ia memiliki keberanian dalam mengambil sesuatu keputusan, tidak takut dicerca orang dan tidak pula menghiraukan ancaman pihak penguasa dalam usahanya menegakkan kebenaran dan melawan kebathilan.<br />
Ia selalu menganjurkan orang-orang yang telah berdosa agar bertaubat dari dosanya. Dan sebagai tanda taubatnya mereka dipermandikan { dibaptiskan } di sungai Jordan, kebiasaan mana hingga kini berlaku di kalangan orang-orang Kristian dan kerana Nabi Yahya adalah orang pertama yang mengadakan upacara itu, maka ia dijuluki "Yahya Pembaptis".<br />
<br />
Dikisahkan bahawa Hirodus Penguasa Palestin pada waktu itu mencintai anak saudaranya sendiri bernama Hirodia, seorang gadis yang cantik, ayu, bertubuh lampai dan ramping dan berhasrat ingin mengahwininya. Sang gadis berserta ibunya dan seluruh anggota keluarga menyentujui rencan perkahwinan itu, namun Nabi Yahya menentangnya dan mengeluarkan fakwa bahawa perkahwinan itu tidak boleh dilaksanakan kerana bertentangan dengan syariat Musa yang mengharamkan seorang mengahwini anak saudaranya sendiri.<br />
<br />
Berita rencana perkahwinan Hirodus dan Hirodia serta fatwa Nabi Yahya yang melarangnya tersiar di seluruh pelosok kota dan menjadi pembicaraan orang di segala tempat di mana orang berkumpul. Herodia si gadis cantik calon isteri itu merasa sedih bercampur marah terhadap Nabi Yahya yang telah mengeluarkan fatwa mengharamkan perkahwinannya dengan bapa saudaranya sendiri, fatwa mana telah membawa reaksi dan pendapat dikalangan masyarakat yang luas. Ia khuatir bahawa bapa saudaranya Herodus calon suami dapat terpengaruh oleh fatwa Nabi Yahya itu dan terpaksa membatalkan perkahwinan yang sudah dinanti-nanti dan diidam-idamkan, bahkan bahkan sudah menyiapkan segala sesuatu berupa pakaian mahupun peralatan yang perlu untuk pesta perkahwinan yang telah disepakati itu.<br />
<br />
Menghadapi fatwa Nabi Yahya dan reaksi masyarakat itu, Herodia tidak tinggal diam. Ia berusaha dengan bersenjatakan kecantikkan dan parasnya yang ayu itu mempengaruhi bapa saudaranya calon suaminya agar rencana perkahwinan dilaksanakan menurut rencana. Dengan merias diri dan berpakaian yang merangsang, ia pergi mengunjungi bapa saudaranya Herodus yang sedang dilanda mabuk asmara. Bertanya Herodus kepada anak saudaranya calon isterinya yang nampak lebih cantik daripada biasa : "Hai manisku, apakah yang dapat aku berbuat untukmu. Katakanlah aku akan patuhi segala permintaanmu, kedatanganmu kemari pada saat ini tentu didorong oleh sesuatu hajat yang mendesak yang ingin engkau sampaikan kepadaku. Sampaikanlah kepadaku tanpa ragu-ragu, hai sayangku, aku sedia melayani segala keperluan dan keinginanmu."<br />
<br />
Herodia menjawab: "Bila Tuan Raja berkenan, maka aku hanya mempunyai satu permintaan yang mendorongku datang mengunjungi Tuanku pada saat ini. Permintaanku yang tunggal itu ialah kepala Yahya bin Zakaria orang yang telah mengacau rencana kita dan mencemarkan nama baik Tuan Raja dan namaku sekeluarga di segala tempat dan penjuru. Supaya dia dipenggal kepalanya. Alangkah puasnya hatiku dan besarnya terima kasihku, bila Tuanku berkenan meluluskan permintaanku ini".<br />
Herodus yang sudah tergila-gila dan tertawan hatinya oleh kecantikan dan keelokan Herodia tidak berkulik menghadapi permintaan calon isterinya itu dan tidak dapat berbuat selain tunduk kepada kehendaknya dengan mengabaikan suara hati nuraninya dan panggilan akal sihatnya. Demikianlah maka tiada berapa lama dibawalah kepala Yahya bin Zakaria berlumuran darah dan diletakkannya di depan kesayangannya Herodia yang tersenyum tanda gembira dan puas hati bahawa hasratnya membalas dendam terhadap Yahya telah terpenuhi dan rintangan utama yang akan menghalangi rencana perkahwinannta telah tersingkirkan, walaupun perbuatannya itu menurunkan laknat Tuhan atas dirinya, diri rajanya dan Bani Isra'il seluruhnya.<br />
<br />
Cerita tentang Zakaria dan Yahya terurai di atas dikisahkan oleh Al-Quran, surah Maryam ayat 2 sehingga ayat 15, surah Ali Imran ayat 38 senhingga ayat 41 dan surah Al-Anbiya' ayat 89 sehingga ayat 90.Suci Fauziyahhttp://www.blogger.com/profile/02926582303704021699noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3067348228325500260.post-50347027790589552782011-10-18T15:37:00.002+07:002012-06-11T12:46:47.626+07:00NABI SULAIMAN ASNABI SULAIMAN AS <br />
<br />
Nabi Sulaiman adalah salah seorang putera Nabi Daud. Sejak ia masih kanak-kanak berusia sebelas tahun, ia sudah menampakkan tanda-tanda kecerdasan, ketajaman otak, kepandaian berfikir serta ketelitian di dalam mempertimbangkan dan mengambil sesuatu keputusan.<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Nabi Sulaiman Seorang Juri<br />
<br />
Sewaktu Daud, ayahnya menduduki tahta kerajaan Bani Isra'il ia selalu mendampinginnya dalam tiap-tiap sidang peradilan yang diadakan untuk menangani perkara-perkara perselisihan dan sengketa yang terjadi di dalam masyarakat. Ia memang sengaja dibawa oleh Daud, ayahnya menghadiri sidang-sidang peradilan serta menyekutuinya di dalam menangani urusan-urusan kerajaan untuk melatihnya serta menyiapkannya sebagai putera mahkota yang akan menggantikanya memimpin kerajaan, bila tiba saatnya ia harus memenuhi panggilan Ilahi meninggalkan dunia yang fana ini. Dan memang Sulaimanlah yang terpandai di antara sesama saudara yang bahkan lebih tua usia daripadanya.<br />
<br />
Suatu peristiwa yang menunjukkan kecerdasan dan ketajaman otaknya iaitu terjadi pada salah satu sidang peradilan yang ia turut menghadirinya. dalam persidangan itu dua orang datang mengadu meminta Nabi Daud mengadili perkara sengketa mereka, iaitu bahawa kebun tanaman salah seorang dari kedua lelaki itu telah dimasuki oleh kambing-kambing ternak kawannya di waktu malam yang mengakibatkan rusak binasanya perkarangannya yang sudah dirawatnya begitu lama sehingga mendekati masa menuainya. Kawan yang diadukan itu mengakui kebenaran pengaduan kawannya dan bahawa memang haiwan ternakannyalah yang merusak-binasakan kebun dan perkarangan kawannya itu.<br />
<br />
Dalam perkara sengketa tersebut, Daud memutuskan bahawa sebagai ganti rugi yang dideritai oleh pemilik kebun akibat pengrusakan kambing-kambing peliharaan tetangganya, maka pemilik kambing-kambing itu harus menyerahkan binatang peliharaannya kepada pemilik kebun sebagai ganti rugi yang disebabkan oleh kecuaiannya menjaga binatang ternakannya. Akan tetapi Sulaiman yang mendengar keputusan itu yang dijatuhkan oleh ayahnya itu yang dirasa kurang tepat berkata kepada si ayah: "Wahai ayahku, menurut pertimbanganku keputusan itu sepatut berbunyi sedemikian : Kepada pemilik perkarangan yang telah binasa tanamannya diserahkanlah haiwan ternak jirannya untuk dipelihara, diambil hasilnya dan dimanfaatkan bagi keperluannya, sedang perkarangannya yang telah binasa itu diserahkan kepada tetangganya pemilik peternakan untuk dipugar dan dirawatnya sampai kembali kepada keadaan asalnya, kemudian masing-masing menerima kembali miliknya, sehingga dengan cara demikian masing-masing pihak tidak ada yang mendapat keuntungan atau kerugian lebih daripada yang sepatutnya."<br />
<br />
Kuputusan yang diusulkan oleh Sulaiman itu diterima baik oleh kedua orang yang menggugat dan digugat dan disambut oleh para orang yang menghadiri sidang dengan rasa kagum terhadap kecerdasan dan kepandaian Sulaiman yang walaupun masih muda usianya telah menunjukkan kematangan berfikir dan keberanian melahirkan pendapat walaupun tidak sesuai dengan pendapat ayahnya.<br />
Peristiwa ini merupakan permulaan dari sejarah hidup Nabi Sulaiman yang penuh dengan mukjizat kenabian dan kurnia Allah yang dilimpahkan kepadanya dan kepada ayahnya Nabi Daud.<br />
<br />
<br />
Sulaiman Menduduki Tahta Kerajaan Ayahnya<br />
<br />
Sejak masih berusia muda Sulaiman telah disiapkan oleh Daud untuk menggantikannya untuk menduduki tahta singgahsana kerajaan Bani Isra'il.<br />
Abang Sulaiman yang bernama Absyalum tidak merelakan dirinya dilangkahi oleh adiknya .Ia beranggapan bahawa dialah yang sepatutnya menjadi putera mahkota dan bukan adiknya yang lebih lemah fizikalnya dan lebih muda usianya srta belum banyak mempunyai pengalaman hidup seperti dia. Kerananya ia menaruh dendam terhadap ayahnya yang menurut anggapannya tidak berlaku adil dan telah memperkosa haknya sebagai pewaris pertama dari tahta kerajaan Bani Isra'il.<br />
<br />
Absyalum berketetapan hati akan memberotak terhadap ayahnya dan akan berjuang bermati-matian untuk merebut kekuasaan dari tangan ayahnya atau adiknya apa pun yang harus ia korbankan untuk mencapai tujuan itu. Dan sebagai persiapan bagi rancangan pemberontakannya itu, dari jauh-jauh ia berusaha mendekati rakyat, menunjukkan kasih sayang dan cintanya kepada mereka menolong menyelesaikan masalah-masalah yang mereka hadapi serta mempersatukan mereka di bawah pengaruh dan pimpinannya. Ia tidak jarang bagi memperluaskan pengaruhnya, berdiri didepan pintu istana mencegat orang-orang yang datang ingin menghadap raja dan ditanganinya sendiri masalah-masalah yang mereka minta penyelesaian.<br />
<br />
Setelah merasa bahawa pengaruhnya sudah meluas di kalangan rakyat Bani Isra'il dan bahawa ia telah berhasil memikat hati sebahagian besar dari mereka, Absyalum menganggap bahawa saatnya telah tiba untuk melaksanakan rencana rampasan kuasa dan mengambil alih kekuasaan dari tangan ayahnya dengan paksa. Lalu ia menyebarkan mata-matanya ke seluruh pelosok negeri menghasut rakyat dan memberi tanda kepada penyokong-penyokong rencananya, bahawa bila mereka mendengar suara bunyi terompet, maka haruslah mereka segera berkumpul, mengerumuninya kemudian mengumumkan pengangkatannya sebagai raja Bani Isra'il menggantikan Daud ayahnya.<br />
<br />
Syahdan pada suatu pagi hari di kala Daud duduk di serambi istana berbincang-bincang dengan para pembesar dan para penasihat pemerintahannya, terdengarlah suara bergemuruh rakyat bersorak-sorai meneriakkan pengangkatan Absyalum sebagai raja Bani Isra'il menggantikan Daud yang dituntut turun dari tahtanya. Keadaan kota menjadi kacau-bilau dilanda huru-hara keamanan tidak terkendalikan dan perkelahian terjadi di mana-mana antara orang yang pro dan yang kontra dengan kekuasaan Absyalum.<br />
<br />
Nabi Daud merasa sedih melihat keributan dan kekacauan yang melanda negerinya, akibat perbuatan puterannya sendiri. Namun ia berusaha menguasai emosinya dan menahan diri dari perbuatan dan tindakan yang dapat menambah parahnya keadaan. Ia mengambil keputusan untuk menghindari pertumpahan darah yang tidak diinginkan, keluar meninggalkan istana dan lari bersama-sama pekerjanya menyeberang sungai Jordan menuju bukit Zaitun. Dan begitu Daud keluar meninggalkan kota Jerusalem, masuklah Absyalum diiringi oleh para pengikutnya ke kota dan segera menduduki istana kerajaan. Sementara Nabi Daud melakukan istikharah dan munajat kepada Tuhan di atas bukit Zaitun memohon taufiq dan pertolongan-Nya agar menyelamatkan kerajaan dan negaranya dari malapetaka dan keruntuhan akibat perbuatan puteranya yang durhaka itu.<br />
<br />
Setelah mengadakan istikharah dan munajat yang tekun kepada Allah, akhirnya Daud mengambil keputusan untuk segera mengadakan kontra aksi terhadap puteranya dan dikirimkanlah sepasukan tentera dari para pengikutnya yang masih setia kepadanya ke Jerusalem untuk merebut kembali istana kerajaan Bani Isra'il dari tangan Absyalum. Beliau berpesan kepada komandan pasukannya yang akan menyerang dan menyerbu istana, agar bertindak bijaksana dan sedapat mungkin menghindari pertumpahan darah dan pembunuhan yang tidak perlu, teristimewa mengenai Absyalum, puteranya, ia berpesan agar diselamatkan jiwanya dan ditangkapnya hidup-hidup. Akan tetapi takdir telah menentukan lain daripada apa yang si ayah inginkan bagi puteranya. Komandan yang berhasil menyerbu istana tidak dapat berbuat lain kecuali membunuh Absyalum yang melawan dan enggan menyerahkan diri setelah ia terkurung dan terkepung.<br />
<br />
Dengan terbunuhnya Absyalum kembalilah Daud menduduki tahtanya dan kembalilah ketenangan meliputi kota Jerusalem sebagaimana sediakala. Dan setelah menduduki tahta kerajaan Bani Isra'il selama empat puluh tahun wafatlah Nabi Daud dalam usia yang lanjut dan dinobatkanlah sebagai pewarisnya Sulaiman sebagaimana telah diwasiatkan oleh ayahnya.<br />
<br />
Kekuasaan Sulaiman Atas Jin dan Makhluk Lain<br />
<br />
Nabi Sulaiman yang telah berkuasa penuh atas kerajaan Bani Isra'il yang makin meluas dan melebar, Allah telah menundukkan baginya makhluk-makhluk lain, iaitu Jin angin dan burung-burung yang kesemuanya berada di bawah perintahnya melakukan apa yang dikehendakinya dan melaksanakan segala komandonya. Di samping itu Allah memberinya pula suatu kurnia berupa mengalirnya cairan tembaga dari bawah tanah untuk dimanfaatkannya bagi karya pembangunan gedung-gedung, perbuatan piring-piring sebesar kolam air, periuk-periuk yang tetap berada diatas tungku yang dikerjakan oleh pasukan Jin-Nya.<br />
<br />
Sebagai salah satu mukjizat yang diberikan oleh Allah kepada Sulaiman ialah kesanggupan beliau menangkap maksud yang terkandung dalam suara binatang-binatang dan sebaliknya binatang-binatang dapat pula mengerti apa yang ia perintahkan dan ucapkan.<br />
Demikianlah maka tatkala Nabi Sulaiman berpergian dalam rombongan kafilah yang besar terdiri dari manusia, jin dan binatang-binatang lain, menuju ke sebuah tempat bernama Asgalan ia melalui sebuah lembah yang disebut lembah semut. Disitu ia mendengar seekor semut berkata kepada kawan-kawannya: "Hai semut-semut, masuklah kamu semuanya ke dalam sarangmu, agar supaya kamu selamat dan tidak menjadi binasa diinjak oleh Sulaiman dan tenteranya tanpa ia sedar dan sengaja.<br />
<br />
Nabi Sulaiman tersenyum tertawa mendengar suara semut yang ketakutan itu. Ia memberitahu hal itu kepada para pengikutnya seraya bersyukur kepada Allah atas kurnia-Nya yang menjadikan ia dapat mendengar serta menangkap maksud yang terkandung dalam suara semut itu. Ia merasa takjud bahawa binatang pun mengerti bahawa nabi-nabi Allah tidak akan mengganggu sesuatu makhluk dengan sengaja dan dalam keadaan sedar.<br />
<br />
Sulaiman dan Ratu Balqis<br />
<br />
Setelah Nabi Sulaiman membangunkan Baitulmaqdis dan melakukan ibadah haji sesuai dengan nadzarnya pergilah ia meneruskan perjalannya ke Yeman. Setibanya di San'a - ibu kota Yeman ,ia memanggil burung hud-hud sejenis burung pelatuk untuk disuruh mencari sumber air di tempat yang kering tandus itu. Ternyata bahawa burung hud-hud yang dipanggilnya itu tidak berada diantara kawasan burung yang selalu berada di tempat untuk melakukan tugas dan perintah Nabi Sulaiman. Nabi Sulaiman marah dan mengancam akan mengajar burung Hud-hud yang tidak hadir itu bila ia datang tanpa alasan dan uzur yang nyata.<br />
<br />
Berkata burung Hud-hud yang hinggap didepan Sulaiman sambil menundukkan kepala ketakutan:: "Aku telah melakukan penerbangan pengintaian dan menemukan sesuatu yang sangat penting untuk diketahui oleh paduka Tuan. Aku telah menemukan sebuah kerajaan yang besar dan mewah di negeri Saba yang dikuasai dan diperintah oleh seorang ratu. Aku melihat seorang ratu itu duduk di atas sebuah tahta yang megah bertaburkan permata yang berkilauan. Aku melihat ratu dan rakyatnya tidak mengenal Tuhan Pencipta alam semesta yang telah mengurniakan mereka kenikmatan dan kebahagian hidup. Mereka tidak menyembah dan sujud kepada-Nya, tetapi kepada matahari. Mereka bersujud kepadanya dikala terbit dan terbenam. Mereka telah disesatkan oleh syaitan dari jalan yang lurus dan benar."<br />
<br />
Berkata Sulaiman kepada Hud-hud: "Baiklah, kali ini aku ampuni dosamu kerana berita yang engkau bawakan ini yang aku anggap penting untuk diperhatikan dan untuk mengesahkan kebenaran beritamu itu, bawalah suratku ini ke Saba dan lemparkanlah ke dalam istana ratu yang engkau maksudkan itu, kemudian kembalilah secepat-cepatnya, sambil kami menanti perkembangan selanjutnya bagaimana jawapan ratu Saba atas suratku ini."<br />
HUd-hud terbang kembali menuju Saba dan setibanya di atas istana kerajaan Saba dilemparkanlah surat Nabi Sulaiman tepat di depan ratu Balqis yang sedang duduk dengan megah di atas tahtanya. Ia terkejut melihat sepucuk surat jatuh dari udara tepat di depan wajahnya. Ia lalu mengangkat kepalanya melihat ke atas, ingin mengetahui dari manakah surat itu datang dan siapakah yang secara kurang hormat melemparkannya tepat di depannya. Kemudian diambillah surat itu oleh ratu, dibuka dan baca isinya yang berbunyi: "Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Penyayang, surat ini adalah daripadaku, Sulaiman. Janganlah kamu bersikap sombong terhadapku dan menganggap dirimu lebih tinggi daripadaku. Datanglah sekalian kepadaku berserah diri."<br />
<br />
Setelah dibacanya berulang kali surat Nabi Sulaiman Ratu Balqis memanggil para pembesarnya dan para penasihat kerajaan berkumpul untuk memusyawarahkan tindakan apa yang harus diambil sehubungan dengan surat Nabi Sulaiman yang diterimanya itu.<br />
Berkatlah para pembesar itu ketika diminta petimbangannya: "Wahai paduka tuan ratu, kami adalah putera-putera yang dibesarkan dan dididik untuk berperang dan bertempur dan bukan untuk menjadi ahli pemikir atau perancang yang patut memberi pertimbangan atau nasihat kepadamu. Kami menyerahkan kepadamu untuk mengambil keputusan yang akan membawa kebaikan bagi kerajaan dan kami akan tunduk dan melaksanakan segala perintah dan keputusanmu tanpa ragu. Kami tidak akan gentar menghadapi segala ancaman dari mana pun datangnya demi menjaga keselamatanmu dam keselamatan kerajaanmu."<br />
<br />
Ratu Balqis menjawab: "Aku memperoleh kesan dari uraianmu bahwa kamu mengutamakan cara kekerasan dan kalau perlu kamu tidak akan gentar masuk medan perang melawan musuh yang akan menyerbu. Aku sangat berterima kasih atas kesetiaanmu kepada kerajaan dan kesediaanmu menyabung nyawa untuk menjaga keselamatanku dan keselamatan kerajaanku. Akan tetapi aku tidak sependirian dengan kamu sekalian. Menurut pertimbanganku, lebih bijaksana bila kami menempuh jalan damai dan menghindari cara kekerasan dan peperangan. Sebab bila kami menentang secara kekerasan dan sampai terjadi perang dan musuh kami berhasil menyerbu masuk kota-kota kami, maka nescaya akan berakibat kerusakan dan kehancuran yang sgt menyedihkan. Mereka akan menghancur binasakan segala bangunan, memperhambakan rakyat dan merampas segala harta milik dan peninggalan nenek moyang kami. Hal yang demikian itu adalah merupakan akibat yang wajar dari tiap peperangan yang dialami oleh sejarah manusia dari masa ke semasa. Maka menghadapi surat Sulaiman yang mengandung ancaman itu, aku akan cuba melunakkan hatinya dengan mengirimkan sebuah hadiah kerajaan yang akan terdiri dari barang-barang yang berharga dan bermutu tinggi yang dapat mempesonakan hatinya dan menyilaukan matanya dan aku akan melihat bagaimana ia memberi tanggapan dan reaksi terhadap hadiahku itu dan bagaimana ia menerima utusanku di istananya.<br />
<br />
Selagi Ratu Balgis siap-siap mengatur hadiah kerajaan yang akan dikirim kepada Sulaiman dan memilih orang-orang yang akan menjadi utusan kerajaan membawa hadiah, tibalah hinggap di depan Nabi Sulaiman burung pengintai Hud-hud memberitakan kepadanya rancangan Balqis untuk mengirim utusan membawa hadiah baginya sebagai jawaban atas surat beliau kepadanya.<br />
Setelah mendengar berita yang dibawa oleh Hud-hud itu, Nabi Sulaiman mengatur rencana penerimaan utusan Ratu Balqis dan memerintahkan kepada pasukan Jinnya agar menyediakan dan membangunkan sebuah bangunan yang megah yang tiada taranya ya akan menyilaukan mata perutusan Balqis bila mereka tiba.<br />
<br />
Tatkala perutusan Ratu Balqis datang, diterimalah mereka dengan ramah tamah oleh Sulaiman dan setelah mendengar uraian mereka tentang maksud dan tujuan kedatangan mereka dengan hadiah kerajaan yang dibawanya, berkatalah Nabi Sulaiman: "Kembalilah kamu dengan hadiah-hadiah ini kepada ratumu. Katakanlah kepadanya bahawa Allah telah memberiku rezeki dan kekayaan yang melimpah ruah dan mengurniaiku dengan kurnia dan nikmat yang tidak diberikannya kepada seseorang drp makhluk-Nya. Di samping itu aku telah diutuskan sebagai nabi dan rasul-Nya dan dianugerahi kerajaan yang luas yang kekuasaanku tidak sahaja berlaku atas manusia tetapi mencakup juga jenis makhluk Jin dan binatang-binatang. Maka bagaimana aku akan dapat dibujuk dengan harta benda dan hadiah serupa ini? Aku tidak dapat dilalaikan dari kewajiban dakwah kenabianku oleh harta benda dan emas walaupun sepenuh bumi ini. Kamu telah disilaukan oleh benda dan kemegahan duniawi, sehingga kamu memandang besar hadiah yang kamu bawakan ini dan mengira bahawa akan tersilaulah mata kami dengan hadiah Ratumu. Pulanglah kamu kembali dan sampaikanlah kepadanya bahawa kami akan mengirimkan bala tentera yang sangat kuat yang tidak akan terkalahkan ke negeri Saba dan akan mengeluarkan ratumu dan pengikut-pengikutnya dari negerinya sebagai- orang-orang yang hina-dina yang kehilangan kerajaan dan kebesarannya, jika ia tidak segera memenuhi tuntutanku dan datang berserah diri kepadaku."<br />
<br />
Perutusan Balqis kembali melaporkan kepada Ratunya apa yang mereka alami dan apa yang telah diucapkan oleh Nabi Sulaiman. Balqis berfikir, jalan yang terbaik untuk menyelamatkan diri dan kerajaannya ialah menyerah saja kepada tuntutan Sulaiman dan datang menghadap dia di istananya.<br />
Nabi Sulaiman berhasrat akan menunjukkan kepada Ratu Balqis bahawa ia memiliki kekuasaan ghaib di samping kekuasaan lahirnya dan bahwa apa yang dia telah ancamkan melalui rombongan perutusan bukanlah ancaman yang kosong. Maka bertanyalah beliau kepada pasukan Jinnya, siapakah diantara mereka yang sanggup mendatangkan tahta Ratu Balqis sebelum orangnya datang berserah diri.<br />
<br />
Berkata Ifrit, seorang Jin yang tercerdik: "Aku sanggup membawa tahta itu dari istana Ratu Balqis sebelum engkau sempat berdiri dari tempat dudukimu. Aku adalah pesuruhmu yang kuat dan dapat dipercayai.<br />
Seorang lain yang mempunyai ilmu dan hikmah nyeletuk berkata: "Aku akan membawa tahta itu ke sini sebelum engkau sempat memejamkan matamu."<br />
Ketika Nabi Sulaiman melihat tahta Balqis sudah berada didepannya, berkatalah ia: Ini adalah salah satu kurnia Tuhan kepadaku untuk mencuba apakah aku bersyukur atas kurnia-Nya itu atau mengingkari-Nya, kerana barang siapa bersyukur maka itu adalah semata-mata untuk kebaikan dirinya sendiri dan barangsiapa mengingkari nikmat dan kurnia Allah, ia akan rugi di dunia dan di akhirat dan sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Mulia."<br />
<br />
Menyonsong kedatangan Ratu Balqis, Nabi Sulaiman memerintahkan orang-orangnya agar mengubah sedikit bentuk dan warna tahta Ratu itu yang sudah berada di depannya kemudian setelah Ratu itu tiba berserta pengiring-pengiringnya, bertanyalah Nabi Sulaiman seraya menundingkan kepada tahtanya: "Serupa inikah tahtamu?" Balqis menjawab: "Seakan-akan ini adalah tahtaku sendiri," seraya bertanya-tanya dalam hatinya, bagaimana mungkin bahawa tahtanya berada di sini padahal ia yakin bahawa tahta itu berada di istana tatkala ia bertolak meninggalkan Saba.<br />
<br />
Selagi Balgis berada dalam keadaan kacau fikiran, kehairanan melihat tahta kerajaannya sudah berpindah ke istana Sulaiman, ia dibawa masuk ke dalam sebuah ruangan yang sengaja dibangun untuk penerimaannya. Lantai dan dinding-dindingnya terbuat dari kaca putih. Balqis segera menyingkapkan pakaiannya ke atas betisnya ketika berada dalam ruangan itu, mengira bahawa ia berada di atas sebuah kolam air yang dapat membasahi tubuh dan pakaiannya.<br />
Berkata Nabi Sulaiman kepadanya: "Engkau tidak usah menyingkap pakaianmu. Engkau tidak berada di atas kolam air. Apa yang engkau lihat itu adalah kaca-kaca putih yang menjadi lantai dan dinding ruangan ini."<br />
<br />
"Oh,Tuhanku," Balqis berkata menyedari kelemahan dirinya terhadap kebesaran dan kekuasaan Tuhan yang dipertunjukkan oleh Nabi Sulaiman, "aku telah lama tersesat berpaling daripada-Mu, melalaikan nikmat dan kurnia-Mu, merugikan dan menzalimi diriku sendiri sehingga terjatuh dari cahaya dan rahmat-Mu. Ampunilah aku. Aku berserah diri kepada Sulaiman Nabi-Mu dengan ikhlas dan keyakinan penuh. Kasihanilah diriku wahai Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang."<br />
<br />
Demikianlah kisah Nabi Sulaiman dan Balqis Ratu Saba. Dan menurut sementara ahli tafsir dan ahli sejarah nabi-nabi, bahawa Nabi Sulaiman pada akhirnya kahwin dengan Balqis dan dari perkahwinannya itu lahirlah seorang putera.<br />
Menurut pengakuan maharaja Ethiopia Abessinia, mereka adalah keturunan Nabi Sulaiman dari putera hasil perkahwinannya dengan Balqis itu. Wallahu alam bisshawab.<br />
<br />
Wafatnya Nabi Sulaiman <br />
<br />
Al-Quran mengisahkan bahawa tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan kematian Sulaiman kecuali anai-anai yang memakan tongkatnya yang ia sandar kepadanya ketika Tuhan mengambil rohnya. Para Jin yang sedang mengerjakan bangunan atas perintahnya tidak mengetahui bahawa Nabi Sulaiman telah mati kecuali setelah mereka melihat Nabi Sulaiman tersungkur jatuh di atas lantai, akibat jatuhnya tongkat sandarannya yang dimakan oleh anai-anai. Sekiranya para Jin sudah mengetahui sebelumnya, pasti mereka tidak akan tetap meneruskan pekerjaan yang mereka anggap sebagai seksaan yang menghinakan.<br />
<br />
Berbagai cerita yang dikaitkan orang pada ayat yang mengisahkan matinya Nabi Sulaiman, namun kerana cerita-cerita itu tidak ditunjang dikuatkan oleh sebuah hadis sahih yang muktamad, maka sebaiknya kami berpegang saja dengan apa yang dikisahkan oleh Al-Quran dan selanjutnya Allahlah yang lebih Mengetahui dan kepada-Nya kami berserah diri.<br />
<br />
<br />
Kisah Nabi Sulaiman dapat dibaca di dalam Al-Quran, surah An-Naml ayat 15 sehingga ayat 44Suci Fauziyahhttp://www.blogger.com/profile/02926582303704021699noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3067348228325500260.post-91184370348546711352011-10-18T15:31:00.001+07:002012-06-11T12:46:58.929+07:00NABI ISA ASNABI ISA AS <br />
<br />
Seorang lagi Nabi Allah yang diceritakan dari kecil di dalam al-Qur'an ialah Isa. Baginda diutus kepada kaum Bani Israil dengan kitab Injil yang diturunkan sebelum al-Qur'an.<br />
<br />
Di dalam al-Qur'an, Nabi Isa disebut dengan empat panggilan iaitu Isa, Isa putera Mariam, putera Mariam, dan al-Masih.<br />
<br />
Ibunya seorang yang sangat dimuliakan Allah. Dia memilihnya di atas semua perempuan di semua alam. Firman-Nya, "Dan ketika malaikat-malaikat berkata, 'Wahai Mariam, Allah memilih kamu, dan membersihkan kamu, dan Dia memilih kamu di atas semua perempuan di semua alam'" (3:42).<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Mariam, ibu Nabi Isa, telah menempuh satu ujian yang amat berat daripada Allah. Dia dipilih untuk melahirkan seorang Nabi dengan tanpa disentuh oleh seseorang lelaki. Dia adalah seorang perempuan yang suci.<br />
<br />
Kelahiran<br />
<br />
Kelahiran Nabi Isa merupakan suatu mukjizat kerana dilahirkan tanpa bapa. Kisahnya diceritakan di dalam al-Qur'an. Di sini, ceritanya bermula dari kunjungan malaikat kepada Mariam atas perintah Allah. Ketika itu, malaikat menyerupai manusia dengan tanpa cacat. Kemunculan malaikat membuat Mariam menjadi takut lalu berkata, <br />
<br />
"Aku berlindung pada Yang Pemurah daripada kamu, jika kamu bertakwa (takut kepada Tuhan)!'<br />
<br />
Dia (malaikat) berkata, 'Aku hanyalah seorang rasul yang datang daripada Pemelihara kamu, untuk memberi kamu seorang anak lelaki yang suci.'" (19:18-19)<br />
<br />
Pada ayat yang lain, diceritakan bahawa malaikat yang datang itu telah memberi nama kepada putera yang bakal dilahirkan. Nama itu diberi oleh Allah, dan dia (Isa) akan menjadi terhormat di dunia dan akhirat sambil berkedudukan dekat dengan Tuhan. Ayatnya berbunyi:<br />
<br />
"Wahai Mariam, Allah menyampaikan kepada kamu berita gembira dengan satu Kata daripada-Nya, yang namanya al-Masih, Isa putera Mariam, terhormat di dunia dan di akhirat, daripada orang-orang yang didekatkan." (3:45)<br />
<br />
Kemudian Mariam bertanya,<br />
<br />
"Bagaimanakah aku akan ada seorang anak lelaki sedang tiada seorang manusia pun menyentuhku, dan bukan juga aku seorang jalang?" (19:20)<br />
<br />
Malaikat menjawab,<br />
<br />
"Dia (Allah) berkata, 'Begitulah; Pemelihara kamu telah berkata, 'Itu mudah bagi-Ku; dan supaya Kami membuat dia satu ayat (tanda) bagi manusia, dan satu pengasihan daripada Kami; ia adalah perkara yang telah ditentukan'" (19:21).<br />
<br />
Maka lahirlah Isa putera Mariam lebih enam ratus tahun sebelum Nabi Muhammad dilahirkan. Allah membuat Nabi Isa dan ibunya satu ayat (tanda) bagi manusia, iaitu tanda untuk menunjukkan kebesaran-Nya (23:50).<br />
<br />
Allah juga menyatakan bahawa Nabi Isa adalah seperti Adam, walaupun Adam diwujudkan tanpa ibu dan bapa. Kesamaan mereka berdua adalah pada ciptaan. Kedua-duanya dicipta daripada tanah (3:59). Itu menunjukkan mereka adalah manusia biasa, kerana manusia dicipta daripada tanah.<br />
<br />
Kerasulan dan Kenabian<br />
<br />
Isa adalah seorang Nabi dan juga seorang Rasul. Baginda dan beberapa orang rasul telah dilebihkan Allah daripada rasul-rasul lain. Ada yang Dia berkata-kata kepadanya, ada yang Dia menaikkan darjat, dan bagi Isa, Dia memberi bukti-bukti yang jelas serta mengukuhkannya dengan Roh Suci. Firman-Nya:<br />
<br />
"Dan rasul-rasul itu, sebahagian Kami melebihkan di atas sebahagian yang lain. Sebahagian ada yang kepadanya Allah berkata-kata, dan sebahagian Dia menaikkan darjat. Dan Kami memberikan Isa putera Mariam bukti-bukti yang jelas, dan Kami mengukuhkan dia dengan Roh Qudus (Suci)." (2:253)<br />
<br />
Namun begitu, manusia dilarang oleh Allah untuk membeza-bezakan antara para rasul dan Nabi. Larangan itu berbunyi,<br />
<br />
"Katakanlah, 'Kami percaya kepada Allah, dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, dan Ismail, dan Ishak, dan Yaakub, dan puak-puak, dan apa yang diberi kepada Musa, dan Isa, dan apa yang diberi kepada Nabi-Nabi daripada Pemelihara mereka. Kami tidak membeza-bezakan seorang pun antara mereka, dan kepada-Nya kami muslim.'" (2:136)<br />
<br />
Akibat membeza-bezakan Nabi atau Rasul dapat dilihat pada hari ini, iaitu Nabi Isa dipercayai oleh sesetengah pihak sebagai Tuhan atau anak Tuhan, dan Nabi Muhammad, dianggap macam Tuhan, yang berhak membuat hukum agama.<br />
<br />
Ajaran<br />
<br />
Oleh kerana Isa seorang Nabi baginda diberi sebuah Kitab, Injil, yang mengandungi petunjuk dan cahaya untuk menjadi pegangan Bani Israil. Selain menyuruh Bani Israil menyembah Allah dengan mentaati Injil, baginda mengesahkan kitab Taurat yang diturunkan sebelumnya. Dua firman Allah menjelaskannya di sini, berbunyi:<br />
<br />
"Dan Kami mengutus, menyusuli jejak-jejak mereka, Isa putera Mariam, dengan mengesahkan Taurat yang sebelumnya; dan Kami memberinya Injil, di dalamnya petunjuk dan cahaya," (5:46) dan,<br />
<br />
"Aku (Isa) hanya mengatakan kepada mereka apa yang Engkau memerintahkan aku dengannya: 'Sembahlah Allah, Pemelihara aku dan Pemelihara kamu.'" (5:117)<br />
<br />
Turut disebut di dalam Injil (dan Taurat) ialah berita mengenai kedatangan seorang Nabi berbangsa Arab, atau ummiy (7:157), dan janji dikurniakan Taman atau Syurga bagi orang-orang yang berperang di jalan Allah (9:111). Janji itu juga didapati di dalam Taurat dan al-Qur'an. <br />
<br />
Ketika baginda diutus, manusia sedang berselisih dalam hal agama. Maka kedatangannya adalah juga untuk memperjelaskan apa yang diperselisihkan. Firman Allah:<br />
<br />
"dia (Isa) berkata, 'Aku datang kepada kamu dengan kebijaksanaan, dan supaya aku memperjelaskan kepada kamu sebahagian apa yang dalamnya kamu memperselisihkan; maka kamu takutilah Allah, dan taatlah kepadaku.'" (43:63)<br />
<br />
Baginda juga memberitahu tentang kedatangan seorang rasul selepas baginda, yang namanya akan dipuji. Ayat yang mengisahkannya berbunyi:<br />
<br />
"Wahai Bani Israil, sesungguhnya aku (Isa) rasul Allah kepada kamu, mengesahkan Taurat yang sebelum aku, dan memberi berita gembira dengan seorang rasul yang akan datang selepas aku, namanya ahmad (dipuji).” (61:6)<br />
<br />
Pengikut setia<br />
<br />
Seperti Nabi atau Rasul yang lain, baginda mempunyai pengikut-pengikut yang setia dan juga yang tidak setia atau yang menentang. Pengikut-pengikutnya yang setia percaya kepada Allah dan kepadanya. Mereka adalah muslim. Firman Allah:<br />
<br />
"Dan ketika Aku mewahyukan pengikut-pengikut yang setia, 'Percayalah kepada-Ku, dan rasul-Ku'; mereka berkata, 'Kami percaya, dan saksilah Engkau akan kemusliman kami.'" (5:111)<br />
<br />
Pengikut-pengikut yang setia pula menjadi penolong-penolong, bukan baginya tetapi bagi Allah. Firman-Nya:<br />
<br />
"Berkatalah pengikut-pengikutnya yang setia, 'Kami akan menjadi penolong-penolong Allah; kami percaya kepada Allah, dan saksilah kamu akan kemusliman kami.'" (3:52)<br />
<br />
Begitu juga bagi pengikut-pengikut setia Nabi-Nabi lain, termasuk Muhammad. Semuanya menjadi penolong-penolong Allah, untuk melaksana dan menyampaikan mesej-Nya. Firman Allah:<br />
<br />
"Wahai orang-orang yang percaya, jadilah kamu penolong-penolong Allah, sebagaimana Isa putera Mariam berkata kepada pengikut-pengikut yang setia, 'Siapakah yang akan menjadi penolong-penolong aku bagi Allah?' Pengikut-pengikut yang setia berkata, 'Kami akan menjadi penolong-penolong Allah.'" (61:14)<br />
<br />
Walau bagaimana pun, pengikut-pengikut Nabi Isa yang setia memerlukan bukti selanjut untuk megesahkan kebenarannya dan supaya hati mereka menjadi tenteram. Untuk itu mereka memohon sebuah meja hidangan dari langit. Kisahnya berbunyi begini:<br />
<br />
"Dan apabila pengikut-pengikut yang setia berkata, 'Wahai Isa putera Mariam, bolehkah Pemelihara kamu menurunkan kepada kami sebuah meja hidangan dari langit?' <br />
<br />
Dia (Isa) berkata, 'Kamu takutilah Allah, jika kamu orang-orang mukmin.'<br />
<br />
Mereka berkata, 'Kami menghendaki untuk memakan daripadanya, dan hati kami menjadi tenteram, supaya kami mengetahui bahawa kamu berkata benar kepada kami, dan supaya kami adalah antara para saksinya.'" (5:112-113)<br />
<br />
Justeru itu, Isa memohon kepada Allah,<br />
<br />
"Ya Allah, Pemelihara kami, turunkanlah kepada kami sebuah meja hidangan dari langit, yang akan menjadi bagi kami satu perayaan, yang pertama dan yang akhir bagi kami, dan satu ayat (tanda) daripada Engkau. Dan berilah rezeki untuk kami; Engkau yang terbaik daripada pemberi-pemberi rezeki." (5:114)<br />
<br />
Allah mengabulkan permintaannya. Lantas, meja hidangan yang turun menjadi satu lagi mukjizat bagi Nabi Isa. Dan ia juga menjadi nama sebuah surah di dalam al-Qur'an, iaitu surah kelima, al-Maidah.<br />
<br />
Mukjizat<br />
<br />
Selain daripada kelahiran yang luar biasa dan meja hidangan, Nabi Isa telah dikurniakan dengan beberapa mukjizat lain. Ayat berikut menjelaskannya:<br />
<br />
"Ketika Allah berkata, 'Wahai Isa putera Mariam, ingatlah akan rahmat-Ku ke atas kamu, dan ke atas ibu kamu, apabila Aku mengukuhkan kamu dengan Roh Qudus (Suci), untuk berkata-kata kepada manusia di dalam buaian dan setelah dewasa ..... dan apabila kamu mencipta daripada tanah liat, dengan izin-Ku, yang seperti bentuk burung, dan kamu menghembuskan ke dalamnya, lalu jadilah ia seekor burung, dengan izin-Ku, dan kamu menyembuhkan orang buta, dan orang sakit kusta, dengan izin-Ku, dan kamu mengeluarkan orang yang mati, dengan izin-Ku' ..... lalu orang-orang yang tidak percaya antara mereka berkata, 'Tiadalah ini, melainkan sihir yang nyata.'" (5:110)<br />
<br />
Walaupun Nabi Muhammad hanya diberi satu mukjizat, manusia ditegah daripada berkata bahawa Nabi Isa adalah lebih mulia daripada Nabi Muhammad. Kerana, seperti yang sudah maklum, amalan membeza-beza para Nabi dan Rasul dilarang Allah. (Sila rujuk Tidak Mempercayai Mukjizat Nabi?) <br />
<br />
Wafat<br />
<br />
Tidak seperti kepercayaan sesetengah orang iaitu Nabi Isa tidak wafat semasa disalib tetapi diangkat naik ke langit. Sebenarnya, Nabi Isa telah wafat di bumi, namun bukan disalib. Baginda telah wafat selepas peristiwa penyaliban ke atasnya di sebuah tempat lain yang tidak diceritakan di dalam al-Qur'an. Besar kemungkinan baginda telah melarikan diri dari tempat baginda dijatuhkan hukum.<br />
<br />
Bukti yang menunjukkan baginda telah wafat di bumi terdapat pada ayat-ayat berikut:<br />
<br />
"Apabila Allah berkata, 'Wahai Isa, Aku akan mematikan kamu, dan menaikkan kamu kepada-Ku, dan Aku membersihkan kamu daripada orang-orang yang tidak percaya .....'" (3:55)<br />
<br />
"Dan aku (Isa) seorang saksi ke atas mereka selama aku di kalangan mereka; tetapi setelah Engkau mematikan aku, Engkau Sendiri adalah penjaga ke atas mereka; Engkau saksi atas segala sesuatu." (5:117)<br />
<br />
Akan tetapi, sebahagian daripada kaum Bani Israil mengatakan bahawa mereka telah membunuhnya disalib. Allah mengatakan yang sebaliknya pula. Apa yang berlaku hanya satu kesamaan sahaja. Firman-Nya:<br />
<br />
"ucapan mereka, 'Kami telah membunuh al-Masih, Isa putera Mariam, rasul Allah.' Tetapi mereka tidak membunuhnya, dan tidak juga menyalibnya, tetapi hanya satu kesamaan yang ditunjukkan kepada mereka. Orang-orang yang berselisih mengenainya benar-benar dalam keraguan terhadapnya; mereka tidak ada pengetahuan mengenainya, kecuali mengikuti sangkaan; mereka tidak membunuhnya, yakinlah." (4:157)<br />
<br />
Telah wujud lagi kepercayaan terhadap Nabi Isa yang tidak disahkan Allah di dalam al-Qur'an, iaitu baginda akan muncul lagi di bumi buat kali kedua. Itu tidak benar. (Sila rujuk artikel Menanya Ustaz: kedatangan Imam Mahadi & Nabi Isa dan Imam Mahadi di ruangan Soalan Lazim. Terima kasih.)<br />
<br />
Terpesong<br />
<br />
Setelah Isa wafat, beberapa perkara telah berlaku. Pertama, orang-orang yang mengaku pengikut baginda telah menubuhkan sistem berahib, atau berpaderi, atau sistem berulama dalam agama. Sistem itu tidak dianjurkan oleh Allah. Firman-Nya:<br />
<br />
"Dan rahbaniyah (sistem berahib) yang mereka reka - Kami tidak menuliskan (menetapkan) untuk mereka" (57:27).<br />
<br />
Kemudian, antara mereka bersetuju untuk mengangkat Nabi Isa sebagai Tuhan atau anak Tuhan, mungkin kerana kelahiran yang luar biasa dan mukjizat-mukjizatnya. Mereka yang berbuat demikian telah terpesong dalam kepercayaan lalu menjadi kafir. Firman-Nya:<br />
<br />
"Merekalah orang-orang yang tidak percaya (kafir), yang berkata, 'Sesungguhnya Allah, Dia ialah al-Masih putera Mariam'" (5:17), dan<br />
<br />
"orang-orang Kristian berkata, 'Al-Masih ialah putera Allah.' Itu adalah ucapan daripada mulut mereka, menurut ucapan orang-orang yang tidak percaya sebelum mereka. Allah memerangi mereka! Bagaimanakah mereka dipalingkan?" (9:30)<br />
<br />
Satu bukti telah didatangkan Allah untuk menunjukkan kepalsuan kepercayaan mereka. Buktinya adalah pada amalan memakan makanan, berbunyi:<br />
<br />
"Al-Masih, putera Mariam, hanyalah seorang rasul; rasul-rasul sebelum dia telah berlalu. Ibunya seorang wanita yang benar; mereka berdua makan makanan. Perhatikanlah bagaimana Kami memperjelaskan ayat-ayat kepada mereka, kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling." (5:75)<br />
<br />
Nabi Isa dan ibunya makan makanan. Tetapi Tuhan tidak makan. Kalau Dia makan tentu Dia mempunyai sebuah "pintu kecil" untuk mengeluarkan makanan yang tidak diperlukan lagi. Tuhan tidak ada pintu tersebut seperti yang terdapat di bahagian belakang badan manusia atau haiwan.<br />
<br />
Sekiranya hujah itu disampaikan kepada orang-orang yang mempercayai Nabi Isa itu Tuhan atau anak-Nya, tentu mereka akan berpaling juga dan tetap dengan kepercayaan mereka. Begitulah manusia dengan kepercayaan agamanya. Mereka lupa menggunakan akal.<br />
<br />
Akhirat<br />
<br />
Kepercayaan serupa itu sungguh berat di sisi Allah sehingga Nabi Isa akan ditanya di akhirat. Baginda akan ditanya sama ada baginda telah menyatakan bahawa baginda dan ibunya adalah tuhan-tuhan selain daripada Allah. Pertanyaan-Nya berbunyi:<br />
<br />
"Wahai Isa putera Mariam, adakah kamu mengatakan kepada manusia, 'Ambillah aku dan ibuku sebagai tuhan-tuhan selain daripada Allah'?" (5:116)<br />
<br />
Nabi Isa akan menjawab:<br />
<br />
"Kepada Engkau sanjungan! Tiadalah bagiku untukku mengatakan apa yang aku tiada hak dengannya. Jika aku mengatakannya, Engkau mengetahuinya, dengan mengetahui apa yang di dalam jiwaku, dan aku tidak mengetahui apa yang di dalam jiwa Engkau; sesungguhnya Engkaulah yang mengetahui yang ghaib." (5:116)<br />
<br />
Jawapannya bersambung lagi:<br />
<br />
"Aku hanya mengatakan kepada mereka apa yang Engkau memerintahkan aku dengannya: 'Sembahlah Allah, Pemelihara aku dan Pemelihara kamu.' Dan aku seorang saksi ke atas mereka selama aku di kalangan mereka; tetapi setelah Engkau mematikan aku, Engkau Sendiri adalah penjaga ke atas mereka; Engkau saksi atas segala sesuatu." (5:117)<br />
<br />
Nabi Muhammad juga akan ditanya di akhirat atas sesuatu yang amat berat juga. Baginda ditanya mengenai sambutan kaumnya terhadap al-Qur'an. Jawapan baginda berbunyi:<br />
<br />
"Wahai Pemeliharaku, sesungguhnya kaumku mengambil al-Qur'an ini sebagai suatu yang tidak dipedulikan." (25:30)<br />
<br />
Itulah yang berlaku pada hari ini. Ajaran al-Qur'an tidak dipedulikan. Namun, masa masih ada untuk semua kembali kepada ajaran al-Qur'an.Suci Fauziyahhttp://www.blogger.com/profile/02926582303704021699noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3067348228325500260.post-16196597239292021092011-10-18T15:24:00.003+07:002012-06-11T12:51:11.455+07:00NABI LUTH ASNABI LUTH AS<br />
<br />
Nabi Luth adalah anak saudara dari Nabi Ibrahim. Ayahnya yang bernama Hasan bin Tareh adalah saudara sekandung dari Nabi Ibrahim. Ia beriman kepada bapa saudaranya Nabi Ibrahim mendampinginya dalam semua perjalanan dan sewaktu mereka berada di Mesir berusaha bersama dalam bidang perternakan yang berhasil dengan baik binatang ternaknya berkembang biak sehingga dalam waktu yang singkat jumlah yang sudah berlipat ganda itu tidak dapat ditampung dalam tempat yang disediakan . Akhirnya perkongsian Ibrahim-Luth dipecah dan binatang ternakan serta harta milik perusahaan mereka di bahagi dan berpisahlah Luth dengan Ibrahim pindah ke Yordania dan bermukim di sebuah tempat bernama Sadum.<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Nabi Luth Diutuskan Oleh Allah Kepada Rakyat Sadum<br />
<br />
Masyarakat Sadum adalah masyarakat yang rendah tingkat moralnya,rusak mentalnya, tidak mempunyai pegangan agama atau nilai kemanusiaan yang beradab. Kemaksiatan dan kemungkaran bermaharajalela dalam pergaulan hidup mrk. Pencurian dan perampasan harta milik menrupakan kejadian hari-hari di mana yang kuat menjadi kuasa sedang yang lemah menjadi korban penindasan dan perlakuan sewenang-wenang. Maksiat yang paling menonjol yang menjadi ciri khas hidup mereka adalah perbuatan homoseks {liwat} di kalangan lelakinya dan lesbian di kalangan wanitanya. Kedua-dua jenis kemungkaran ini begitu bermaharajalela di dalam masyarakat sehinggakan ianya merupakan suatu kebudayaan bagi kaum Sadum.<br />
<br />
Seorang pendatang yang masuk ke Sadum tidak akan selamat dari diganggu oelh mrk. Jika ia membawa barang-barang yang berharga maka dirampaslah barang-barangnya, jika ia melawan atau menolak menyerahkannya maka nyawanya tidak akan selamat. Akan tetapi jika pendatang itu seorang lelaki yang bermuka tampan dan berparas elok maka ia akan menjadi rebutan di antara mereka dan akan menjadi korban perbuatan keji lelakinya dan sebaliknya jika si pendatang itu seorang perempuan muda maka ia menjadi mangsa bagi pihak wanitanya pula.<br />
<br />
Kepada masyarakat yang sudah sedemikian rupa keruntuhan moralnya dan sedemikian paras penyakit sosialnya diutuslah nabi Luth sebagai pesuruh dan Rasul-Nya untuk mengangkat mereka dari lembah kenistaan ,kejahilan dan kesesatan serta membawa mereka alam yang bersih ,bermoral dan berakhlak mulia. Nabi Luth mengajak mereka beriman dan beribadah kepada Allah meninggalkan kebiasaan mungkar menjauhkan diri dari perbuatan maksiat dan kejahatan yang diilhamkan oleh iblis dan syaitan. Ia memberi penerang kepada mereka bahwa Allah telah mencipta mereka dan alam sekitar mrk tidak meredhai amal perbuatan mrk yang mendekati sifat dan tabiat kebinatangan dan tidak sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan dan bahwa Allah akan memberi ganjaran setimpal dengan amal kebajikan mereka. Yang berbuat baik dan beramal soleh akan diganjar dengan syurga di akhirat sedang yang melakukan perbuatan mungkar akan di balaskannya dengan memasukkannya ke dalam neraka Jahanam.<br />
<br />
Nabi Luth berseru kepada mrk agar meninggalkan adat kebiasaan iaitu melakukan perbuatan homoseks dan lesbian karena perbuatan itu bertentangan dengan fitrah dan hati nurani manusia serta menyalahi hikmah yang terkandung didalam penciptaan manusia menjadi dua jenis iaitu lelaki dan wanita. Juga kepada mereka di beri nasihat dan dianjurkan supaya menghormati hak dan milik masing-masing dengan meninggalkan perbuatan perampasan, perompakan serta pencurian yang selalu mrk lakukan di antara sesama mrk dan terutama kepada pengunjung yang datang ke Sadum. Diterangkan bahwa perbuatan-perbuatan itu akan merugikan mrk sendiri, karena akan menimbulkan kekacauan dan ketidak amanan di dalam negeri sehingga masing-masing dari mereka tidak merasa aman dan tenteram dalam hidupnya.<br />
<br />
Demikianlah Nabi Luth melaksanakan dakwahnya sesuai dengan tugas risalahnya.Ia tidak henti-henti menggunakan setiap kesempatan dan dalam tiap pertemuan dengan kaumnya secara berkelompok atau secara berseorangan mengajak agak mrk beriman dan percaya kepada Allah menyembah-Nya melakukan amal soleh dan meninggalkan perbuatan maksiat dan mungkar. Akan tetapi keruntuhan moral dan kerusakan akhlak sudah berakar sgt di dalam pergaulan hidup mereka dan pengaruh hawa nafsu dan penyesatan syaitan sudah begitu kuat menguasai tindak-tanduk mereka, maka dakwah dan ajakkan Nabi Luth yyang dilaksanakan dengan kesabaran dan ketekunan tidak mendapat tanah yang subur di dalam hati dan fikiran mereka dan berlalu laksana suasana teriakan di tengah-tengah padang pasir .Telinga-telinga mereka sudah menjadi pekak bagi ajaran-ajaran Nabi Luth sedang hati dan fikiran mereka sudah tersumbat rapat dengan ajaran -ajaran syaitan dan iblis.<br />
<br />
Akhirnya kaum Luth merasa dan kesal hati mendengar dakwah dan nasihat-nasihat Nabi Luth yang tidak putus-putus itu dan minta agar ia menghentikan aksi dakwahnya atau menghadapi pengusir dirinya dari sadum bersama semua keluarganya. dari pihak Nabi Luth pun sudah tidak ada harapan lagi masyarakat Sadum dapat terangkat dari lembah kesesatan dan keruntuhan moral mereka dan bahawa meneruskan dakwah kepada mereka yang sudah buta-tuli hati dan fikiran serta mensia-siakan masa. Ubat satu-satunya, menurut fikiran Nabi Luth untuk mencegah penyakit akhlak itu yang sudah parah itu menular kepada tetangga-tetangga dekatnya, ialah dengan membasmikan mereka dari atas bumi sebagai pembalasan ke atas terhadap kekerasan kepala mrk juga untuk menjadi ibrah dan pengajaran umat-umat disekelilingnya. beliau memohon kepada Allah agar kepada kaumnya masyarakat Sadum diberi pengajaran berupa azab di dunia sebelum azab yang menanti mereka di akhirat kelak.<br />
<br />
Para Malaikat Tamunya Nabi Ibrahim Bertamu Kepada Nabi Luth.<br />
<br />
Permohonan Nabi Luth dan doanya diperkenankan dan dikabulkan oleh Allah s.w.t. Dikirimkanlah kepadanya tiga orang malaikat menyamar sebagai manusia biasa. Mrk adalah malaikat yang bertamu kepada Nabi Ibrahim dengan membawa berita gembira atas kelahiran Nabi Ishaq, dan memberitahu kepada mrk bahwa dia adalah utusan Allah dengan tugas menurunkan azab kepada kaum Luth penduduk kota Sadum. Dalam kesempatan pertemuan mana Nabi Ibrahim telah mohon agar penurunan azab keatas kaum Sadum ditunda ,kalau-kalau mereka kembali sedar mendebgarkan dan mengikuti ajakan Luth serta bertaubat dari segala maksiat dan perbuatan mungkar. Juga dalam pertemuan itu Nabi Ibrahim mohon agar anaksaudaranya, Luth diselamatkan dari azab yang akan diturunkan keatas kaum Saum permintaan mana oleh para malaikat itu diterima dan dijamin bahwa Luth dan keluarganya tidak akan terkena azab.<br />
<br />
Para malaikat itu sampai di Sadum dengan menyamar sebagai lelaki remaja yang berparas tampan dan bertubuh yang elok dan bagus. Dalam perjalanan mrk hendak memasuki kota, mrk berselisih dengan seorang gadis yang cantik dan ayu sedang mengambil dari sebuah perigi. Para malaikat atau lelaki remaja itu bertanya kepada si gadis kalau-kalau mrk diterima ke rumah sebagai tetamu. Si gadis tidak berani memberi keputusan sebelum ia beruding terlebih dahulu dengan keluarganya. Maka ditngglkanlah para lelaki remaja itu oleh si gadis seraya ia pulang ke rumah cepat-cepat untuk memberitahu ayahnya.<br />
<br />
Si ayah iaitu Nabi Luth sendiri mendengar lapuran puterinya menjadi binggung jawapan apa yang harus ia berikan kepada para pendatang yang ingin bertamu ke rumahnya untuk beberapa waktu, namun menerima tamu-tamu remaja yang berparas tampan dan kacak akan mengundang risiko gangguan kepadanya dan kepada tamu-tamunya dari kaumnya yang tergila-gila oleh remaja-remaja yang mempunyai tubuh bagus dan wajah elok. Sedang kalau hal yang demikian itu terjadi ia sebagai tuan rumah harus bertanggungjawab terhadap keselamatan tamunya, padahal ia merasa bahwa ia tidak akan berdaya menghadapi kaumnya yang bengis-bengis dan haus maksiat itu.<br />
<br />
Timbang punya timbang dan fikir punya fikir akhirnya diputuskan oleh Nabi Luth bahwa ia akan menerima mrk sebagai tamu di rumahnya apa pun yang akan terjadi sebagai akibat keputusannya ia pasrahkan kepada Allah yang akan melindunginya. Lalu pergilah ia sendiri menjemput tamu-tamu yang sedang menanti di pinggir kota dan diajaklah mrk bersama-sama ke rumah pada saat kota Sadum sudah diliputi kegelapan dan manusianya sudah nyenyak tidur di rumah masing-masing.<br />
Nabi Luth berusah dab berpesan kepada isterinya dan kedua puterinya agar merahsiakan kedatangan tamu-tamu, jangan sampai terdengar dan diketahui oleh kaumnya. Akan tetapi isteri Nabi Luth yang memang sehaluan dan sependirian dengan penduduk Sadum telah membocorkan berita kedatangan para tamu dan terdengarlah oleh pemuka-pemuka mereka bahwa Luth ada tetamu terdiri daripada remaja-remaja yang tampan parasnya dan memiliki tubuh yang sangat menarik bagi para penggemar homoseks.<br />
<br />
Terjadilah apa yang dikhuatirkan oleh Nabi Luth. Begitu tersiar dari mulut ke mulut berita kedatangan tamu-tamu remaja di rumah Luth, berdatanglah mereka ke rumahnya untuk melihat para tamunya dan memuaskan nafsunya. Nabi Luth tidak membuka pintu bagi mrk dan berseru agar mrk kembali ke rumah masing-masing dan jgn menggunggu tamu-tamu yang datangnya dari jauh yang sepatutnya dihormati dan dimuliakan .Mrk diberi nasihat agar meninggalkan adat kebiasaan yang keji itu yang bertentangan dengan fitrah manusia dan kudrat alam di mana Tuhan telah menciptkan manusia berpasangan antara lelaki dengan perempuan untuk menjaga kelangsungan perkembangan umat manusia sebagai makhluk yang termulia di atas bumi. nabi Luth berseru agar mereka kembali kepada isteri-isteri mrk dan meninggalkan perbuatan maksiat dan mungkar yang tidak senonoh, sebelum mrk dilanda azab dan seksaan Allah.<br />
<br />
Seruan dan nasihat-nasihat Nabi Luth dihiraukan dan dipedulikan ,mrk bahkan mendesak akan menolak pintu rumahnya dengan paksa dan kekerasan kalau pintu tidak di buka dengan sukarela. Merasa bahwa dirinya sudah tidak berdaya untuk menahan arus orang-orang penyerbu dari kaumnya itu yang akan memaksakan kehendaknya dengan kekerasan berkatalah Nabi Luth secara terus terang kepada para tamunya:" Sesungguhnya aku tidak berdaya lagi menahan orang-orang itu menyerbu ke dalam .Aku tidak memiliki senjata dan kekuatan fizikal yang dapat menolak kekerasan mereka , tidak pula mempunyai keluarga atau sanak saudara yang disegani mrk yang dapat aku mintai pertolongannya, maka aku merasa sangat kecewa, bahwa sebagai tuan rumah aku tidak dapat menghalaukan gangguan terhadap tamu-tamuku dirumahku sendiri.<br />
<br />
Begitu Nabi Luth selesai mengucapkan keluh-kesahnya para tamu segera mengenalkan diri kepadanya dan memberi identitinya, bahawa mereka adalah malaikat-malaikat yang menyamar sebagai manusia yang bertamu kepadanya dan bahwa mereka datang ke Sadum untuk melaksanakan tugas menurunkan azab dan seksa atas rakyatnya yang membangkang dan enggan membersihkan masyarakatnya dari segala kemungkaran dan kemaksiat yang keji dan kotor.<br />
Kepad Nabi Luth para malaikat itu menyarankan agar pintu rumahnya dibuka lebar-lebar untuk memberi kesempatan bagi orang -orang yang haus homoseks itu masuk. Namun malangnya apabila pintu dibuka dan para penyerbu menindakkan kaki untuk masuk, tiba-tiba gelaplah pandangan mrk dan tidak dapat melihat sesuatu. mrk mengusap-usap mata, tetapi ternyata sudah menjadi buta.<br />
<br />
Sementara para penyerbu rumah Nabi Luth berada dalam keadaan kacau bilau berbentur antara satu dengan lain berteriak-teriak menanya-nanya gerangan apa yang menjadikan mereka buta dengan mendadak para berseru kepada Nabi Luth agar meninggalkan segera perkampungan itu bersam keluarganya, karena masanya telah tiba bagi azab Allah yang akan ditimpakan. Para malaikat berpesan kepada Nabi Luth dan keluarganya agar perjalanan ke luar kota jangan seorang pun dari mereka menoleh ke belakang.<br />
<br />
Nabi Luth keluar dari rumahnya sehabis tengah malam, bersama keluarganya terdiri dari seorang isteri dan dua puterinya berjalan cepat menuju keluar kota, tidak menoleh ke kanan mahupun kekiri sesuai dengan petunjuk para malaikat yang menjadi tamunya.Akan tetapi si isteri yang menjadi musuh dalam selimut bagi Nabi Luth tidak tergamak meninggalkan kaumnya. Ia berada dibelakang rombongan Nabi Luth berjalan perlahan-lahan tidak secepat langkah suaminya dan tidak henti-henti menoleh ke belakang karena ingin mengetahui apa yang akan menimpa atas kaumnya, seakan-akan menragukan kebenaran ancaman para malaikat yang telah didengarnya sendiri. Dan begitu langkah Nabi Luth berserta kedua puterinya melewati batas kota Sadum, sewaktu fajar menyingsing, bergetarlah bumi dengan dahsyatnya di bawah kaki rakyat Sadum, tidak terkecuali isteri Nabi Luth yang munafiq itu. Getaran itu mendahului suatu gempa bumi yang kuat dan hebat disertai angin yang kencang dan hujan batu sijjil yang menghancurkan dengan serta-merta kota Sadum berserta semua pemghuninya .Demikianlah mukjizat dan ayat Allah yang diturunkan untuk menjadi pengajaran dan ibrah bagi hamba-hamba-Nya yang mendatang.<br />
<br />
Kisah Nabi Luth Di Dalam Al-Quran<br />
<br />
Kisah Nabi Luth dalam Al-Quran terdapat pada 85 ayat dalam 12 surah diantaranya surah "Al-Anbiyaa" ayat 74 dan 75 , surah "Asy-Syu'ara" ayat 160 sehingga ayat 175 , surah "Hud" ayat 77 sehingga ayat 83 , surah "Al-Qamar" ayat 33 sehingga 39 dan surah "At-Tahrim" ayat 10.Suci Fauziyahhttp://www.blogger.com/profile/02926582303704021699noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3067348228325500260.post-7376642161501507072011-10-18T15:20:00.002+07:002012-06-11T12:51:24.288+07:00NABI MUHAMMAD SAWNABI MUHAMMAD SAW <br />
<br />
Pada waktu umat manusia dalam kegelapan dan suasana jahiliyyah, lahirlah seorang bayi pada 12 Rabiul Awal tahun Gajah di Makkah. Bayi yang dilahirkan bakal membawa perubahan besar bagi sejarah peradaban manusia. Bapa bayi tersebut bernama Abdullah bin Abdul Mutallib yang telah wafat sebelum baginda dilahirkan iaitu sewaktu baginda 7 bulan dalam kandungan ibu. Ibunya bernama Aminah binti Wahab. Kehadiran bayi itu disambut dengan penuh kasih sayang dan dibawa ke ka'abah, kemudian diberikan nama Muhammad, nama yang belum pernah wujud sebelumnya.<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Selepas itu Muhammad disusukan selama beberapa hari oleh Thuwaiba, budak suruhan Abu Lahab sementara menunggu kedatangan wanita dari Banu Sa'ad. Adat menyusukan bayi sudah menjadi kebiasaan bagi bangsawan-bangsawan Arab di Makkah. Akhir tiba juga wanita dari Banu Sa'ad yang bernama Halimah bin Abi-Dhuaib yang pada mulanya tidak mahu menerima baginda kerana Muhammad seorang anak yatim. Namun begitu, Halimah membawa pulang juga Muhammad ke pedalaman dengan harapan Tuhan akan memberkati keluarganya. Sejak diambilnya Muhammad sebagai anak susuan, kambing ternakan dan susu kambing-kambing tersebut semakin bertambah. Baginda telah tinggal selama 2 tahun di Sahara dan sesudah itu Halimah membawa baginda kembali kepada Aminah dan membawa pulang semula ke pedalaman.<br />
<br />
<br />
Kisah Dua Malaikat dan Pembedahan Dada Muhammad<br />
<br />
Pada usia dua tahun, baginda didatangi oleh dua orang malaikat yang muncul sebagai lelaki yang berpakaian putih. Mereka bertanggungjawab untuk membedah Muhammad. Pada ketika itu, Halimah dan suaminya tidak menyedari akan kejadian tersebut. Hanya anak mereka yang sebaya menyaksikan kedatangan kedua malaikat tersebut lalu mengkhabarkan kepada Halimah. Halimah lantas memeriksa keadaan Muhammad, namun tiada kesan yang aneh ditemui.<br />
<br />
Muhammad tinggal di pedalaman bersama keluarga Halimah selama lima tahun. Selama itu baginda mendapat kasih sayang, kebebasan jiwa dan penjagaan yang baik daripada Halimah dan keluarganya. Selepas itu baginda dibawa pulang kepada datuknya Abdul Mutallib di Makkah.<br />
<br />
Datuk baginda, Abdul Mutallib amat menyayangi baginda. Ketika Aminah membawa anaknya itu ke Madinah untuk bertemu dengan saudara-maranya, mereka ditemani oleh Umm Aiman, budak suruhan perempuan yang ditinggalkan oleh bapa baginda. Baginda ditunjukkan tempat wafatnya Abdullah serta tempat dia dikuburkan.<br />
<br />
Sesudah sebulan mereka berada di Madinah, Aminah pun bersiap sedia untuk pulang semula ke Makkah. Dia dan rombongannya kembali ke Makkah menaiki dua ekor unta yang memang dibawa dari Makkah semasa mereka datang dahulu. Namun begitu, ketika mereka sampai di Abwa, ibunya pula jatuh sakit dan akhirnya meninggal dunia lalu dikuburkan di situ juga.<br />
Muhammad dibawa pulang ke Makkah oleh Umm Aiman dengan perasaan yang sangat sedih. Maka jadilah Muhammad sebagai seorang anak yatim piatu. Tinggallah baginda dengan datuk yang dicintainya dan bapa-bapa saudaranya.<br />
<br />
"Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung lalu Dia memberikan petunjuk" (Surah Ad-Dhuha, 93: 6-7)<br />
<br />
<br />
Abdul Mutallib Wafat<br />
<br />
Kegembiraannya bersama datuk baginda tidak bertahan lama. Ketika baginda berusia lapan tahun, datuk baginda pula meninggal dunia. Kematian Abdul Mutallib menjadi satu kehilangan besar buat Bani Hashim. Dia mempunyai keteguhan hati, berwibawa, pandangan yang bernas, terhormat dan berpengaruh dikalangan orang Arab. Dia selalu menyediakan makanan dan minuman kepada para tetamu yang berziarah dan membantu penduduk Makkah yang dalam kesusahan.<br />
<br />
<br />
Muhammad diasuh oleh Abu Talib<br />
<br />
Selepas kewafatan datuk baginda, Abu Talib mengambil alih tugas bapanya untuk menjaga anak saudaranya Muhammad. Walaupun Abu Talib kurang mampu berbanding saudaranya yang lain, namun dia mempunyai perasaan yang paling halus dan terhormat di kalangan orang-orang Quraisy.Abu Talib menyayangi Muhammad seperti dia menyayangi anak-anaknya sendiri. Dia juga tertarik dengan budi pekerti Muhammad yang mulia.<br />
<br />
Pada suatu hari, ketika mereka berkunjung ke Syam untuk berdagang sewaktu Muhammad berusia 12 tahun, mereka bertemu dengan seorang rahib Kristian yang telah dapat melihat tanda-tanda kenabian pada baginda. Lalu rahib tersebut menasihati Abu Talib supaya tidak pergi jauh ke daerah Syam kerana dikhuatiri orang-orang Yahudi akan menyakiti baginda sekiranya diketahui tanda-tanda tersebut. Abu Talib mengikut nasihat rahib tersebut dan dia tidaak banyak membawa harta dari perjalanan tersebut. Dia pulang segera ke Makkah dan mengasuh anak-anaknya yang ramai. Muhammad juga telah menjadi sebahagian dari keluarganya. Baginda mengikut mereka ke pekan-pekan yang berdekatan dan mendengar sajak-sajak oleh penyair-penyair terkenal dan pidato-pidato oleh penduduk Yahudi yang anti Arab.<br />
<br />
Baginda juga diberi tugas sebagai pengembala kambing. Baginda mengembala kambing keluarganya dan kambing penduduk Makkah. Baginda selalu berfikir dan merenung tentang kejadian alam semasa menjalankan tugasnya. Oleh sebab itu baginda jauh dari segala pemikiran manusia nafsu manusia duniawi. Baginda terhindar daripada perbuatan yang sia-sia, sesuai dengan gelaran yang diberikan iaitu "Al-Amin".<br />
<br />
Selepas baginda mula meningkat dewasa, baginda disuruh oleh bapa saudaranya untuk membawa barang dagangan Khadijah binti Khuwailid, seorang peniaga yang kaya dan dihormati. Baginda melaksanakan tugasnya dengan penuh ikhlas dan jujur. Khadijah amat tertarik dengan perwatakan mulia baginda dan keupayaan baginda sebagai seorang pedagang. Lalu dia meluahkan rasa hatinya untuk berkahwin dengan Muhammad yang berusia 25 tahun ketika itu. Wanita bangsawan yang berusia 40 tahun itu sangat gembira apabila Muhammad menerima lamarannya lalu berlangsunglah perkahwinan mereka berdua. Bermulalah lembaran baru dalam hidup Muhammad dan Khadijah sebagai suami isteri.<br />
<br />
Turunnya Wahyu Pertama<br />
<br />
Pada usia 40 tahun, Muhammad telah menerima wahyu yang pertama dan diangkat sebagai nabi sekelian alam. Ketika itu, baginda berada di Gua Hira' dan sentiasa merenung dalam kesunyian, memikirkan nasib umat manusia pada zaman itu. Maka datanglah Malaikat Jibril menyapa dan menyuruhnya membaca ayat quran yang pertama diturunkan kepada Muhammad.<br />
<br />
"Bacalah dengan nama Tuhanmu Yang menciptakan" (Al-'Alaq, 96: 1)<br />
<br />
Rasulullah pulang dengan penuh rasa gementar lalu diselimuti oleh Khadijah yang cuba menenangkan baginda. Apabila semangat baginda mulai pulih, diceritakan kepada Khadijah tentang kejadian yang telah berlaku.<br />
<br />
Kemudian baginda mula berdakwah secara sembunyi-sembunyi bermula dengan kaum kerabatnya untuk mengelakkan kecaman yang hebat daripada penduduk Makkah yang menyembah berhala. Khadijah isterinya adalah wanita pertama yang mempercayai kenabian baginda. Manakala Ali bin Abi Talib adalah lelaki pertama yang beriman dengan ajaran baginda.Dakwah yang sedemikian berlangsung selama tiga tahun di kalangan keluarganya sahaja.<br />
<br />
Dakwah Secara Terang-terangan<br />
<br />
Setelah turunnya wahyu memerintahkan baginda untuk berdakwah secara terang-terangan, maka Rasulullah pun mula menyebarkan ajaran Islam secara lebih meluas.<br />
<br />
"Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik." (Al-Hijr, 15:94)<br />
<br />
Namun begitu, penduduk Quraisy menentang keras ajaran yang dibawa oleh baginda. Mereka memusuhi baginda dan para pengikut baginda termasuk Abu Lahab, bapa saudara baginda sendiri. Tidak pula bagi Abu Talib, dia selalu melindungi anak saudaranya itu namun dia sangat risau akan keselamatan Rasulullah memandangkan tentangan yang hebat dari kaum Quraisy itu. Lalu dia bertanya tentang rancangan Rasulullah seterusnya. Lantas jawab Rasulullah yang bermaksud:<br />
<br />
"Wahai bapa saudaraku, andai matahari diletakkan diletakkan di tangan kiriku dan bulan di tangan kananku, agar aku menghentikan seruan ini, aku tidak akan menghentikannya sehingga agama Allah ini meluas ke segala penjuru atau aku binasa kerananya"<br />
<br />
Baginda menghadapi pelbagai tekanan, dugaan, penderitaan, cemuhan dan ejekan daripada penduduk-penduduk Makkah yang jahil dan keras hati untuk beriman dengan Allah. Bukan Rasulullah sahaja yang menerima tentangan yang sedemikian, malah para sahabatnya juga turut merasai penderitaan tersebut seperti Amar dan Bilal bin Rabah yang menerima siksaan yang berat.<br />
<br />
Wafatnya Khadijah dan Abu Talib<br />
<br />
Rasulullah amat sedih melihat tingkahlaku manusia ketika itu terutama kaum Quraisy kerana baginda tahu akan akibat yang akan diterima oleh mereka nanti. Kesedihan itu makin bertambah apabila isteri kesayangannya wafat pada tahun sepuluh kenabiaannya. Isteri bagindalah yang tidak pernah jemu membantu menyebarkan Islam dan mengorbankan jiwa serta hartanya untuk Islam. Dia juga tidak jemu menghiburkan Rasulullah di saat baginda dirundung kesedihan.<br />
<br />
Pada tahun itu juga bapa saudara baginda Abu Talib yang mengasuhnya sejak kecil juga meninggal dunia. Maka bertambahlah kesedihan yang dirasai oleh Rasulullah kerana kehilangan orang-orang yang amat disayangi oleh baginda.<br />
<br />
Hijrah Ke Madinah<br />
<br />
Tekanan orang-orang kafir terhadap perjuangan Rasulullah semakin hebat selepas kepergian isteri dan bapa saudara baginda. Maka Rasulullah mengambil keputusan untuk berhijrah ke Madinah berikutan ancaman daripada kafir Quraisy untuk membunuh baginda.<br />
<br />
Rasulullah disambut dengan meriahnya oleh para penduduk Madinah. Mereka digelar kaum Muhajirin manakala penduduk-penduduk Madinah dipanggil golongan Ansar. Seruan baginda diterima baik oleh kebanyakan para penduduk Madinah dan sebuah negara Islam didirikan di bawah pimpinan Rasulullas s.a.w sendiri.<br />
<br />
Negara Islam Madinah<br />
<br />
Negara Islam yang baru dibina di Madinah mendapat tentangan daripada kaum Quraisy di Makkah dan gangguan dari penduduk Yahudi serta kaum bukan Islam yang lain. Namun begitu, Nabi Muhammad s.a.w berjaya juga menubuhkan sebuah negara Islam yang mengamalkan sepenuhnya pentadbiran dan perundangan yang berlandaskan syariat Islam. Baginda dilantik sebagai ketua agama, tentera dan negara. Semua rakyat mendapat hak yang saksama. Piagam Madinah yang merupakan sebuah kanun atau perjanjian bertulis telah dibentuk. Piagam ini mengandungi beberapa fasal yang melibatkan hubungan antara semua rakyat termasuk kaum bukan Islam dan merangkumi aspek politik, sosial, agama, ekonomi dan ketenteraan. Kandungan piagam adalah berdasarkan wahyu dan dijadikan dasar undang-undang Madinah.<br />
<br />
Islam adalah agama yang mementingkan kedamaian. Namun begitu, aspek pertahanan amat penting bagi melindungi agama, masyarakat dan negara. Rasulullah telah menyertai 27 kali ekspedisi tentera untuk mempertahan dan menegakkan keadilan Islam. Peperangan yang ditempuhi baginda ialah Perang Badar (623 M/2 H), Perang Uhud (624 M/3 H), Perang Khandak (626 M/5 H) dan Perang Tabuk (630 M/9 H). Namun tidak semua peperangan diakhiri dengan kemenangan.<br />
<br />
Pada tahun 625 M/ 4 Hijrah, Perjanjian Hudaibiyah telah dimeterai antara penduduk Islam Madinah dan kaum Musyrikin Makkah. Maka dengan itu, negara Islam Madinah telah diiktiraf. Nabi Muhammad s.a.w. juga telah berjaya membuka semula kota Makkah pada 630 M/9 H bersama dengan 10 000 orang para pengikutnya.<br />
<br />
Perang terakhir yang disertai oleh Rasulullah ialah Perang Tabuk dan baginda dan pengikutnya berjaya mendapat kemenangan. Pada tahun berikutnya, baginda telah menunaikan haji bersama-sama dengan 100 000 orang pengikutnya. Baginda juga telah menyampaikan amanat baginda yang terakhir pada tahun itu juga. Sabda baginda yang bermaksud:<br />
<br />
"Wahai sekalian manusia, ketahuilah bahawa Tuhan kamu Maha Esa dan kamu semua adalah daripada satu keturunan iaitu keturunan Nabi Adam a.s. Semulia-mulia manusia di antara kamu di sisi Allah s.w.t. ialah orang yang paling bertakwa. Aku telah tinggalkan kepada kamu dua perkara dan kamu tidak akan sesat selama-lamanya selagi kamu berpegang teguh dengan dua perkara itu, iaitu kitab al-Quran dan Sunnah Rasulullah."<br />
<br />
Wafatnya Nabi Muhammad s.a.w<br />
<br />
Baginda telah wafat pada bulan Jun tahun 632 M/12 Rabiul Awal tahun 11 Hijrah. Baginda wafat setelah selesai melaksanakan tugasnya sebagai rasul dan pemimpin negara. Baginda berjaya membawa manusia ke jalan yang benar dan menjadi seorang pemimpin yang bertanggungjawab, berilmu dan berkebolehan. Rasulullah adalah contoh terbaik bagi semua manusia sepanjang zaman.Suci Fauziyahhttp://www.blogger.com/profile/02926582303704021699noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3067348228325500260.post-54763048059707683752011-10-18T15:13:00.001+07:002012-06-11T12:51:34.864+07:00NABI ADAM ASNABI ADAM AS<br />
<br />
Setelah Allah s.w.t.menciptakan bumi dengan gunung-gunungnya, laut-lautannya dan tumbuh - tumbuhannya, menciptakan langit dengan mataharinya, bulan dan bintang-bintangnya yang bergemerlapan menciptakan malaikat-malaikatnya ialah sejenis makhluk halus yangdiciptakan untuk beribadah menjadi perantara antara Zat Yang Maha Kuasa dengan hamba-hamba terutama para rasul dan nabinya maka tibalah kehendak Allah s.w.t. untuk menciptakan sejenis makhluk lain yang akan menghuni dan mengisi bumi memeliharanya menikmati tumbuh-tumbuhannya,mengelola kekayaan yang terpendam di dalamnya dan berkembang biak turun-temurun waris-mewarisi sepanjang masa yang telah ditakdirkan baginya.<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Kekhawatiran Para Malaikat.<br />
<br />
Para malaikat ketika diberitahukan oleh Allah s.w.t. akan kehendak-Nya menciptakan makhluk lain itu, mereka khuatir kalau-kalau kehendak Allah menciptakan makhluk yang lain itu,disebabkan kecuaian atau kelalaian mereka dalam ibadah dan menjalankan tugas atau karena pelanggaran yang mereka lakukan tanpa disadari. Berkata mereka kepada Allah s.w.t.: "Wahai Tuhan kami! Buat apa Tuhan menciptakan makhluk lain selain kami,padahal kami selalu bertasbih, bertahmid, melakukan ibadah dan mengagungkan nama-Mu tanpa henti-hentinya,sedang makhluk yang Tuhan akan ciptakan dan turunkan ke bumi itu,nescaya akan bertengkar satu dengan lain,akan saling bunuh-membunuh berebutan menguasai kekayaan alam yang terlihat diatasnya dan terpendam di dalamnya,sehingga akan terjadilah kerusakan dan kehancuran di atas bumi yang Tuhan ciptakan itu."<br />
<br />
Allah berfirman, menghilangkan kekhuatiran para malaikat itu:<br />
"Aku mengetahui apa yang kamu tidak ketahui dan Aku sendirilah yang mengetahui hikmat penguasaan Bani Adam atas bumi-Ku.Bila Aku telah menciptakannya dan meniupkan roh kepada nya,bersujudlah kamu di hadapan makhluk baru itu sebagai penghormatan dan bukan sebagai sujud ibadah,karena Allah s.w.t. melarang hamba-Nya beribadah kepada sesama makhluk-Nya."<br />
Kemudian diciptakanlah Adam oleh Allah s.w.t.dari segumpal tanah liat,kering dan lumpur hitam yang berbentuk.Setelah disempurnakan bentuknya ditiupkanlah roh ciptaan Tuhan ke dalamnya dan berdirilah ia tegak menjadi manusia yang sempurna<br />
<br />
. <br />
Iblis Membangkang.<br />
<br />
Iblis membangkang dan enggan mematuhi perintah Allah seperti para malaikat yang lain,yang segera bersujud di hadapan Adam sebagai penghormatan bagi makhluk Allah yang akan diberi amanat menguasai bumi dengan segala apa yang hidup dan tumbuh di atasnya serta yang terpendam di dalamnya.Iblis merasa dirinya lebih mulia,lebih utama dan lebih agung dari Adam,karena ia diciptakan dari unsur api,sedang Adam dari tanah dan lumpur.Kebanggaannya dengan asal usulnya menjadikan ia sombong dan merasa rendah untuk bersujud menghormati Adam seperti para malaikat yang lain,walaupun diperintah oleh Allah.<br />
<br />
Tuhan bertanya kepada Iblis:"Apakah yang mencegahmu sujud menghormati sesuatu yang telah Aku ciptakan dengan tangan-Ku?"<br />
Iblis menjawab:"Aku adalah lebih mulia dan lebih unggul dari dia.Engkau ciptakan aku dari api dan menciptakannya dari lumpur."<br />
Karena kesombongan,kecongkakan dan pembangkangannya melakukan sujud yang diperintahkan,maka Allah menghukum Iblis dengan mengusir dari syurga dan mengeluarkannya dari barisan malaikat dengan disertai kutukan dan laknat yang akan melekat pd.dirinya hingga hari kiamat.Di samping itu ia dinyatakan sebagai penghuni neraka.<br />
<br />
Iblis dengan sombongnya menerima dengan baik hukuman Tuhan itu dan ia hanya mohon agar kepadanya diberi kesempatan untuk hidup kekal hingga hari kebangkitan kembali di hari kiamat.Allah meluluskan permohonannya dan ditangguhkanlah ia sampai hari kebangkitan,tidak berterima kasih dan bersyukur atas pemberian jaminan itu,bahkan sebaliknya ia mengancam akan menyesatkan Adam,sebagai sebab terusirnya dia dari syurga dan dikeluarkannya dari barisan malaikat,dan akan mendatangi anak-anak keturunannya dari segala sudut untuk memujuk mereka meninggalkan jalan yang lurus dan bersamanya menempuh jalan yang sesat,mengajak mereka melakukan maksiat dan hal-hal yang terlarang,menggoda mereka supaya melalaikan perintah-perintah agama dan mempengaruhi mereka agar tidak bersyukur dan beramal soleh.<br />
<br />
Kemudian Allah berfirman kepada Iblis yang terkutuk itu:<br />
"Pergilah engkau bersama pengikut-pengikutmu yang semuanya akan menjadi isi neraka Jahanam dan bahan bakar neraka.Engkau tidak akan berdaya menyesatkan hamba-hamba-Ku yang telah beriman kepada Ku dengan sepenuh hatinya dan memiliki aqidah yang mantap yang tidak akan tergoyah oleh rayuanmu walaupun engkau menggunakan segala kepandaianmu menghasut dan memfitnah." <br />
<br />
<br />
Pengetahuan Adam Tentang Nama-Nama Benda.<br />
<br />
Allah hendak menghilangkan anggapan rendah para malaikat terhadap Adam dan menyakinkan mereka akan kebenaran hikmat-Nya menunjuk Adam sebagai penguasa bumi,maka diajarkanlah kepada Adam nama-nama benda yang berada di alam semesta,kemudian diperagakanlah benda-benda itu di depan para malaikat seraya:"Cubalah sebutkan bagi-Ku nama benda-benda itu,jika kamu benar merasa lebih mengetahui dan lebih mengerti dari Adam."<br />
Para malaikat tidak berdaya memenuhi tentangan Allah untuk menyebut nama-nama benda yang berada di depan mereka.Mereka mengakui ketidak-sanggupan mereka dengan berkata:"Maha Agung Engkau! Sesungguhnya kami tidak memiliki pengetahuan tentang sesuatu kecuali apa yang Tuhan ajakan kepada kami.Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana."<br />
<br />
Adam lalu diperintahkan oleh Allah untuk memberitahukan nama-nama itu kepada para malaikat dan setelah diberitahukan oleh Adam,berfirmanlah Allah kepada mereka:"Bukankah Aku telah katakan padamu bahawa Aku mengetahui rahsia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan." <br />
<br />
Adam Menghuni Syurga.<br />
<br />
Adam diberi tempat oleh Allah di syurga dan baginya diciptakanlah Hawa untuk mendampinginya dan menjadi teman hidupnya,menghilangkan rasa kesepiannya dan melengkapi keperluan fitrahnya untuk mengembangkan keturunan. Menurut cerita para ulamat Hawa diciptakan oleh Allah dari salah satu tulang rusuk Adam yang disebelah kiri diwaktu ia masih tidur sehingga ketika ia terjaga,ia melihat Hawa sudah berada di sampingnya.ia ditanya oleh malaikat:"Wahai Adam! Apa dan siapakah makhluk yang berada di sampingmu itu?"<br />
<br />
Berkatalah Adam:"Seorang perempuan."Sesuai dengan fitrah yang telah diilhamkan oleh Allah kepadanya."Siapa namanya?"tanya malaikat lagi."Hawa",jawab Adam."Untuk apa Tuhan menciptakan makhluk ini?",tanya malaikat lagi.<br />
Adam menjawab:"Untuk mendampingiku,memberi kebahagian bagiku dan mengisi keperluan hidupku sesuai dengan kehendak Allah."<br />
<br />
Allah berpesan kepada Adam:"Tinggallah engkau bersama isterimu di syurga,rasakanlah kenikmatan yang berlimpah-limpah didalamnya,rasailah dan makanlah buah-buahan yang lazat yang terdapat di dalamnya sepuas hatimu dan sekehendak nasfumu.Kamu tidak akan mengalami atau merasa lapar,dahaga ataupun letih selama kamu berada di dalamnya.Akan tetapi Aku ingatkan janganlah makan buah dari pohon ini yang akan menyebabkan kamu celaka dan termasuk orang-orang yang zalim.Ketahuilah bahawa Iblis itu adalah musuhmu dan musuh isterimu,ia akan berusaha membujuk kamu dan menyeret kamu keluar dari syurga sehingga hilanglah kebahagiaan yang kamu sedang nikmat ini." <br />
<br />
Iblis Mulai Beraksi.<br />
<br />
Sesuai dengan ancaman yang diucapkan ketika diusir oleh allah dari Syurga akibat pembangkangannya dan terdorong pula oleh rasa iri hati dan dengki terhadap Adam yang menjadi sebab sampai ia terkutuk dan terlaknat selama-lamanya tersingkir dari singgahsana kebesarannya.Iblis mulai menunjukkan rancangan penyesatannya kepada Adam dan Hawa yang sedang hidup berdua di syurga yang tenteram, damai dan bahagia.<br />
<br />
Ia menyatakan kepada mereka bahawa ia adalah kawan mereka dan ingin memberi nasihat dan petunjuk untuk kebaikan dan mengekalkan kebahagiaan mereka.Segala cara dan kata-kata halus digunakan oleh Iblis untuk mendapatkan kepercayaan Adam dan Hawa bahawa ia betul-betul jujur dalam nasihat dan petunjuknya kepada mereka.Ia membisikan kepada mereka bahwa.larangan Tuhan kepada mereka memakan buah-buah yang ditunjuk itu adalah karena dengan memakan buah itu mereka akan menjelma menjadi malaikat dan akan hidup kekal.Diulang-ulangilah bujukannya dengan menunjukkan akan harumnya bau pohon yang dilarang indah bentuk buahnya dan lazat rasanya.Sehingga pada akhirnya termakanlah bujukan yang halus itu oleh Adam dan Hawa dan dilanggarlah larangan Tuhan.<br />
<br />
Allah mencela perbuatan mereka itu dan berfirman yang bermaksud: "Tidakkah Aku mencegah kamu mendekati pohon itu dan memakan dari buahnya dan tidakkah Aku telah ingatkan kamu bahawa syaitan itu adalah musuhmu yang nyata."<br />
Adam dan Hawa mendengar firman Allah itu sedarlah ia bahawa mereka telah terlanggar perintah Allah dan bahawa mereka telah melakukan suatu kesalahan dan dosa besar.Seraya menyesal berkatalah mereka:"Wahai Tuhan kami! Kami telah menganiaya diri kami sendiri dan telah melanggar perintah-Mu karena terkena bujukan Iblis.Ampunilah dosa kami karena nescaya kami akan tergolong orang-orang yang rugi bila Engkau tidak mengampuni dan mengasihi kami." <br />
<br />
Adam dan Hawa Diturunkan Ke Bumi.<br />
<br />
Allah telah menerima taubat Adam dan Hawa serta mengampuni perbuatan pelanggaran yang mereka telah lakukan hal mana telah melegakan dada mereka dan menghilangkan rasa sedih akibat kelalaian peringatan Tuhan tentang Iblis sehingga terjerumus menjadi mangsa bujukan dan rayuannya yang manis namun berancun itu.<br />
<br />
Adam dan Hawa merasa tenteram kembali setelah menerima pengampunan Allah dan selanjutnya akan menjaga jangan sampai tertipu lagi oleh Iblis dan akan berusaha agar pelanggaran yang telah dilakukan dan menimbulkan murka dan teguran Tuhan itu menjadi pengajaran bagi mereka berdua untuk lebih berhati-hati menghadapi tipu daya dan bujukan Iblis yang terlaknat itu.Harapan untuk tinggal terus di syurga yang telah pudar karena perbuatan pelanggaran perintah Allah,hidup kembali dalam hati dan fikiran Adam dan Hawa yang merasa kenikmatan dan kebahagiaan hidup mereka di syurga tidak akan terganggu oleh sesuatu dan bahawa redha Allah serta rahmatnya akan tetap melimpah di atas mereka untuk selama-lamanya.Akan tetapi Allah telah menentukan dalam takdir-Nya apa yang tidak terlintas dalam hati dan tidak terfikirkan oleh mereka. Allah s.w.t.yang telah menentukan dalam takdir-nya bahawa bumi yang penuh dengan kekayaan untuk dikelolanya,akan dikuasai kepada manusia keturunan Adam memerintahkan Adam dan Hawa turun ke bumi sebagai benih pertama dari hamba-hambanya yang bernama manusia itu.Berfirmanlah Allah kepada mereka:"Turunlah kamu ke bumi sebagian daripada kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain kamu dapat tinggal tetap dan hidup disan sampai waktu yang telah ditentukan."<br />
<br />
Turunlah Adam dan Hawa ke bumi menghadapi cara hidup baru yang jauh berlainan dengan hidup di syurga yang pernah dialami dan yang tidak akan berulang kembali.Mereka harus menempuh hidup di dunia yang fana ini dengan suka dan dukanya dan akan menurunkan umat manusia yang beraneka ragam sifat dan tabiatnya berbeda-beda warna kulit dan kecerdasan otaknya.Umat manusia yang akan berkelompok-kelompok menjadi suku-suku dan bangsa-bangsa di mana yang satu menjadi musuh yang lain saling bunuh-membunuh aniaya-menganianya dan tindas-menindas sehingga dari waktu ke waktu Allah mengutus nabi-nabi-Nya dan rasul-rasul-Nya memimpin hamba-hamba-Nya ke jalan yang lurus penuh damai kasih sayang di antara sesama manusia jalan yang menuju kepada redha-Nya dan kebahagiaan manusia di dunia dan akhirat. <br />
<br />
Kisah Adam dalam Al-Quran.<br />
<br />
Al_Quran menceritakan kisah Adam dalam beberapa surah di antaranya surah Al_Baqarah ayat 30 sehingga ayat 38 dan surah Al_A'raaf ayat 11 sehingga 25 <br />
<br />
<br />
Pengajaran Yang Terdapat Dari Kisah Adam.<br />
<br />
Bahawasanya hikmah yang terkandung dalam perintah-perintah dan larangan-larangan Allah dan dalam apa yang diciptakannya kadangkala tidak atau belum dapat dicapai oelh otak manusia bahkan oleh makhluk-Nya yang terdekat sebagaimana telah dialami oleh para malaikat tatkala diberitahu bahawa Allah akan menciptakan manusia - keturunan Adam untuk menjadi khalifah-Nya di bumi sehingga mereka seakan-akan berkeberatan dan bertanya-tanya mengapa dan untuk apa Allah menciptakan jenis makhluk lain daripada mereka yang sudah patuh rajin beribadat, bertasbih, bertahmid dan mengagungkan nama-Nya.<br />
<br />
Bahawasanya manusia walaupun ia telah dikurniakan kecergasan berfikir dan kekuatan fizikal dan mental ia tetap mempunyai beberapa kelemahan pada dirinya seperti sifat lalai, lupa dan khilaf. Hal mana telah terjadi pada diri Nabi Adam yang walaupun ia telah menjadi manusia yang sempurna dan dikurniakan kedudukan yang istimewa di syurga ia tetap tidak terhindar dari sifat-sifat manusia yang lemah itu.Ia telah lupa dan melalaikan peringatan Allah kepadanya tentang pohon terlarang dan tentang Iblis yang menjadi musuhnya dan musuh seluruh keturunannya, sehingga terperangkap ke dalam tipu daya dan terjadilah pelanggaran pertama yang dilakukan oleh manusia terhadap larangan Allah.<br />
<br />
Bahawasanya seseorang yang telah terlanjur melakukan maksiat dan berbuat dosa tidaklah ia sepatutnya berputus asa dari rahmat dan ampunan Tuhan asalkan ia sedar akan kesalahannya dan bertaubat tidak akan melakukannya kembali.Rahmat allah dan maghfirah-Nya dpt mencakup segala dosa yang diperbuat oleh hamba-Nya kecuali syirik bagaimana pun besar dosa itu asalkan diikuti dengan kesedaran bertaubat dan pengakuan kesalahan.<br />
Sifat sombong dan congkak selalu membawa akibat kerugian dan kebinasaan.Lihatlah Iblis yang turun dari singgahsananya dilucutkan kedudukannya sebagai seorang malaikat dan diusir oleh Allah dari syurga dengan disertai kutukan dan laknat yang akan melekat kepada dirinya hingga hari Kiamat karena kesombongannya dan kebanggaaannya dengan asal-usulnya sehingga ia menganggap dan memandang rendah kepada Nabi Adam dan menolak untuk sujud menghormatinya walaupun diperintahkan oleh Allah s.w.t.Suci Fauziyahhttp://www.blogger.com/profile/02926582303704021699noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3067348228325500260.post-42564149298998615142011-10-16T09:20:00.001+07:002012-06-11T12:51:51.367+07:00KISAH NABI DAUD<div style="text-align: justify;"><b>KISAH NABI DAUD</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Berlalulah tahun-tahun yang cukup panjang dari wafatnya Musa. Setelah Nabi Musa, datanglah para nabi dan mereka telah mati dan anak-anak Israil setelah Musa telah kalah. Kitab suci mereka telah hilang, yaitu Taurat. Ketika Taurat telah hilang dari dada mereka maka ia pun tercabut dari tangan mereka. Musuh-musuh mereka menguasai peti perjanjian yang di dalamnya terdapat peninggalan keluarga Musa dan Harun. Bani Israil terusir dari keluarga mereka dan rumah mereka. Keadaan mereka sungguh sangat tragis. Kenabian telah terputus dari cucu Lawi, dan tidak tersisa dari mereka kecuali seorang wanita yang hamil yang berdoa kepada Allah SWT agar Dia memberinya anak laki-laki. Lalu ia melahirkan anak laki-laki dan menamainya dengan nama Asymu'il yang dalam bahasa Ibrani berarti Ismail. Yakni Allah SWT mendengar doaku.<br />
<br />
<a name='more'></a></div><div class="fullpost"><div style="text-align: justify;">Ketika anak itu tumbuh dewasa, ibunya itu mengirimnya ke mesjid dan menyerahkannya kepada lelaki saleh agar belajar kebaikan dan ibadah darinya. Anak itu berada di sisinya. Pada suatu malam—ketika ia telah menginjak dewasa—ia tidur, lalu ia mendengar ada suara yang datang dari sisi mesjid. Ia bangun dalam keadaan ketakutan dan mengira bahwa syaikh atau gurunya memanggilnya. Ia segera menuju gurunya dan bertanya: "Apakah engkau memang memanggilku?" Guru itu tidak ingin menakut-nakutinya maka ia berkata: "Ya, ya." Anak itu pun tidur kembali. Kemudian suara itu lagi-lagi memanggilnya untuk kedua kalinya dan ketiga hingga ia bangun dan melihat malaikat Jibril memanggilnya: "Tuhanmu telah mengutusmu kepada kaummu." Pada suatu hari, Bani Israil menemui nabi yang mulia ini. Mereka bertanya kepadanya: "Tidakkah kami orang-orang yang teraniaya?" Dia menjawab: "Benar." Mereka berkata: "Tidakkah kami orang-orang yang terusir?" Dia menjawab: "Benar." Mereka mengatakan: "Kirimkanlah untuk kami seorang raja yang dapat mengumpulkan kami di bawah satu bendera agar kita dapat berperang di jalan Allah SWT dan agar kita dapat mengembalikan tanah kita dan kemuliaan kita." Nabi mereka berkata kepada mereka dan tentu ia lebih tahu daripada mereka: "Apakah kalian yakin akan menjalankan peperangan jika diwajibkan peperangan atas kalian?"</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Mereka menjawab: "Mengapa kami tidak berperang di jalan Allah SWT sedangkan kami telah terusir dari negeri kami, dan anak-anak kami pun terusir serta keadaan kami makin memburuk." Nabi mereka berkata: "Sesungguhnya Allah SWT telah mengutus Thalut sebagai penguasa bagi kalian." Mereka berkata: "Bagaimana ia menjadi penguasa atas kami sedangkan kami lebih berhak mendapatkan kekuasaan itu daripadanya. Lagi pula, ia bukan seorang yang kaya, sedangkan di antara kami ada orang yang lebih kaya daripadanya."</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Nabi mereka berkata: "Sesungguhnya Allah SWT memilihnya atas kalian karena ia memiliki keutamaan dari sisi ilmu dan fisik. Dan Allah SWT memberikan kekuasaan-Nya kepada siapa pun yang Dia kehendaki." Mereka berkata: "Apa tanda kekuasaa-Nya?" Nabi menjawab: "Kitab Taurat yang dirampas musuh kalian akan kembali kepada kalian. Kitab itu akan dibawa oleh para malaikat dan diserahkan kepada kalian. Ini adalah tanda kekuasaan-Nya." Mukjizat tersebut benar-benar terjadi di mana pada suatu hari Taurat kembali kepada mereka.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Pembentukan pasukan Thalut dimulai. Thalut telah menyiapkan tentaranya untuk memerangi Jalut. Jalut adalah seseorang yang perkasa dan penantang yang hebat di mana tak seorang pun mampu mengalahkannya. Pasukan Thalut telah siap. Pasukan berjalan dalam waktu yang lama di tengah-tengah gurun dan gunung sehingga mereka merasakan kehausan. Raja Thalut berkata kepada tentaranya: "Kita akan menemui sungai di jalan. Barangsiapa yang meminumnya maka hendaklah ia akan keluar dari pasukan dan barangsiapa yang tidak mencicipinya dan hanya sekadar membasahi kerongkongannya maka ia akan dapat bersamaku dalam pasukan."</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Akhirnya, mereka mendapati sungai dan sebagian tentara minum darinya dan kemudian mereka keluar dari barisan tentara. Thalut telah menyiapkan ujian ini untuk mengetahui siapa di antara mereka yang menaatinya dan siapa yang membangkangnya; siapa di antara mereka yang memiliki tekad yang kuat dan mampu menahan rasa haus dan siapa yang memiliki keinginan yang lemah dan gampang menyerah.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Thalut berkata kepada dirinya sendiri: "Sekarang kami mengetahui orang-orang yang pengecut sehingga tidak ada yang bersamaku kecuali orang-orang yang berani." Jumlah pasukan memang berpengaruh tetapi yang paling penting dalam pasukan adalah, sifat keberanian dan iman, bukan semata-mata jumlah dan senjata. Lalu datanglah saat-saat yang menentukan bagi pasukan Thalut. Mereka berdiri di depan pasukan musuhnya, Jalut. Jumlah pasukan Thalut sedikit sekali tetapi pasukan Musuh sangat banyak dan kuat.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sebagian orang-orang yang lemah dari pasukan Thalut berkata: "Bagaimana mungkin kita dapat mengalahkan pasukan yang perkasa itu?" Kemudian orang-orang mukmin dari pasukan Thalut menjawab: "Yang penting dalam pasukan adalah keimanan dan keberanian. Berapa banyak kelompok yang sedikit mampu mengalahkan kelompok yang banyak dengan izin Allah SWT." Allah SWT berfirman:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"Apakah kamu tidak memperhatikan pemuka-pemuka Bani Israil sesudah nabi Musa, yaitu ketika mereka berkata kepada seorang nabi mereka: 'Angkatlah untuk kami seorang raja agar kami berperang (di bawah pimpinannya) dijalan Allah. Nabi mereka menjawab: 'Mung-kin sehali jika kamu diwajibkan berperang, kamu tidah akan berperang.' Mereka menjawab: 'Mengapa kami tidak mau berperang di jalan Allah, padahal kami sesungguhnya telah diusir dari kampung halaman kami dan dari anak-anak kami.' Maka tatkala perang itu diwajibkan atas mereka, mereka pun berpaling, kecuali beberapa orang yang saja di antara mereka. Dan Allah Maha Mengetahui orang-orang yang lalim. Nabi mereka mengatakan kepada mereka: 'Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu.' Mereka menjawab: 'Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalihan pemerintahan daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan yang banyak?' (Nabi mereka) berkata: 'Sesungguhnya Allah telah memilihnya menjadi rajamu dan menganugerahi ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa.' Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas Pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui. Dan Nabi mereka mengatakan kepada mereka: 'Sesungguhnya tanda ia akan menjadi raja, ialah kembalinya tabut kepadamu, di dalamnya terdapat ketenangan dari Tuhanmu dan sisa dari peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun; tabut itu dibawa oleh malaikat. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda bagimu, jika kamu orang yang beriman. Maka tatkala Thalut keluar membawa tentaranya, ia berkata: 'Sesungguhnya Allah akan menguji kamu dengan suatu sungai. Maka siapa di antara kamu meminum airnya, bukanlah ia pengikutku. Dan barangsiapa tiada rneminumnya, kecuali menceduk seceduk tangan, maka ia adalah pengikutku. Kemudian mereka meminumnya kecuali beberapa orang di antara mereka. Maka tatkala Thalut dan orang-orang yang beriman bersama dia telah menyeberangi sungai itu, orang-orang yang telah minum berkata: 'Tak ada kesanggupan kami pada hari ini untuk melawan Jalut dan tentara-nya.' Orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah berkata: 'Berapa banyak yang terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orangyang sabar.'" (QS. al-Baqarah: 246-249)</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Jalut tampak membawa baju besinya bersama pedangnya. Tampaknya ia menantang seseorang untuk berduel dengannya. Semua tentara Thalut merasa takut untuk menghadapinya. Di saat-saat tegang ini, muncullah dari pasukan Thalut seorang pengembala kambing yang kecil, yaitu Daud. Daud adalah seorang yang beriman kepada Allah SWT. Ia mengetahui bahwa keimanan kepada Allah SWT adalah hakikat kekuatan di alam ini, dan bahwa kemenangan bukan semata-mata ditentukan banyaknya senjata dan kuatnya tubuh.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Daud maju dan meminta kepada raja Thalut agar mengizinkannya berduel dengan Jalut. Namun si raja pada hari pertama menolak permintaan itu. Daud bukanlah seorang tentara, ia hanya sekadar pengembala kambing yang kecil. Ia tidak rnemiliki pengalaman dalam peperangan. Ia tidak memiliki pedang, senjatanya adalah potongan batu bata yang digunakan untuk mengusir kambingnya. Meskipun demikian, Daud mengetahui bahwa Allah SWT adalah sumber kekuatan yang hakiki di dunia ini. Karena ia seorang yang beriman kepada Allah SWT, maka ia merasa lebih kuat daripada Jalut.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Pada hari kedua, ia kembali meminta izin agar diberi kesempatan untuk memerangi Jalut. Lalu raja memberikan izin kepadanya. Raja berkata kepadanya: "Seandainya engkau berani memeranginya, maka engkau menjadi pemimpin pasukan dan akan menikahi anak perempuanku." Daud tidak peduli dengan iming-iming tersebut. Ia hanya ingin berperang dan memenangkan agama. Ia ingin membunuh Jalut, seorang lelaki yang sombong yang lalim dan tidak beriman kepada Allah SWT, Raja mengizinkan kepada Daud untuk berduel dengan jalut.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Daud maju dengan membawa tongkatnya dan lima buah batu serta katapel. Jalut maju dengan dilapisi senjata dan baju besi. Jalut berusaha mengejek Daud dan merendahkannya serta menertawakan kefakirannya dan kelemahannya. Kemudian Daud meletakkan batu yang kuat di atas katapelnya, lalu ia melepaskannya di udara sehingga batu itu pun meluncur dengan keras. Angin menjadi sahabat Daud karena ia cinta kepada Allah SWT sehingga angin itu membawa batu itu menuju ke dahi Jalut. Batu itu membunuhnya. Jalut yang dibekali senjata yang lengkap itu tersungkur ke tanah dan mati.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Daud, seorang pengembala yang baik, mengambil pedangnya. Dan berkecamuklah peperangan di antara kedua pasukan. Peperangan dimulai saat pemimpinnya terbunuh dan rasa ketakutan menghinggapi seluruh pasukannya, sedangkan pasukan yang lain dipimpin oleh seorang pengembala kambing yang sederhana.</div><div style="text-align: justify;">Allah SWT berfirman:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"Tatkala mereka tampak oleh jalut dan tentaranya, mereka pun berdoa: 'Ya Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian kami terhadap orang-orang kafir.' Mereka (tentara Thalut) mengalahkan tentarajalut dengan izin Allah memberinya kepadanya (Daud) pemerintahan dan hikmah, (sesudah meninggalnya Thalut) dan mengajarkan kepadanya apa yang dikehendaki-Nya. Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, pasti rusaklah bumi ini. Tetapi Allah mempunyai karunia (yang dicurahkan) atas semesta alam." (QS. al-Baqarah: 250-251)</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Setelah Daud membunuh jalut, ia mencapai puncak ketenaran di tengah-tengah kaumnya sehingga ia menjadi seorang lelaki yang paling terkenal di kalangan Bani Israil. Beliau menjadi pemimpin pasukan dan suami dari anak perempuan raja. Namun Daud tidak begitu gembira dengan semua ini. Beliau tidak bertujuan untuk mencapai ketenaran atau kedudukan atau kehormatan, tetapi beliau berusaha untuk menggapai cinta Allah SWT. Daud telah diberi suatu suara yang sangat indah dan mengagumkan. Daud bertasbih kepada Allah SWT dan mengagungkan-Nya dengan suaranya yang menarik dan mengundang decak kagum. Oleh karena itu, setelah mengalahkan Jalut, Daud bersembunyi. Beliau pergi ke gurun dan gunung. Beliau merasakan kedamaian di tengah-tengah makhluk-makhluk yang lain. Di saat mengasingkan diri, beliau bertaubat kepada Allah SWT.</div><div style="text-align: justify;">Allah SWT berfirman:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Daud karunia Kami. (Kami berfirman): 'Hai gunung-gunung dan burung-burung, bertasbihlah berulang-ulang bersama Daud', dan Kami telah melu-nakkan besi padanya. (Yaitu) buatlah baju besi yang besar-besar dan ukurlah anyamannya; dan kerjakanlah amalan yang saleh. Sesungguhnya Aku melihat apa yang kamu kerjakan." (QS. Saba': 10-11)</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"Dan telah Kami tundukkan gunung-gunung dan burung-burung, semua bertasbih bersama Daud, dan Kamilah yang melakukannya. Dan telah Kami ajarkan kepada Daud membuat baju besi kepada kamu, guna memelihara kamu dalam peperanganmu; Maka hendaklah kamu bersyukur (kepada Allah)." (QS. al-Anbiya': 79-80)</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Ketika Daud duduk, maka ia bertasbih kepada Allah SWT dan memuliakan-Nya. Allah SWT memilih Daud sebagai Nabi dan memberinya Kitab Zabur. Allah SWT berfirman:</div><div style="text-align: justify;">"Dan Kami berikan Kitab Zabur kepada Daud." (QS. al-Isra': 55)</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Zabur adalah kitab suci seperti Kitab Taurat. Daud membaca kitab tersebut dan bertasbih kepada Allah SWT. Saat beliau bertasbih, gunung-gunung juga ikut bertasbih, dan burung-burung pun berkumpul bersama beliau.</div><div style="text-align: justify;">Allah SWT berfirman:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"Dan ingatlah hamba Kami Daud yang mempunyai kekuatan; sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhan). Sesungguhnya Kami menundukkan gunung-gunung untuk bertasbih bersama dia (Daud) di waktu pagi dan petang, dan (Kami tundukkan pula) burung-burung dalam keadaan terkumpul. Masing-masing amat taat kepada Allah. Dan Kami kuatkan kerajaannya dan Kami berikan hikmah dan kebijaksanaan dalam menyeksaikan perselisihan." (QS. Shad: 17-20)</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Gurun terbentang sehingga mencapai ufuk. Ini adalah hari puasa Daud. Nabi Daud berpuasa pada suatu hari dan berbuka pada hari yang lain. Inilah yang disebut dengan Shiam ad-Dahr. Daud membaca Kitab Zabur dan merenungkan ayat-ayatnya. Gunung-gunung bertasbih bersamanya. Gunung menyempurnakan pembacaan ayat tersebut, dan terkadang beliau diam sementara gunung itu menyempurnakan tasbihnya. Bukan hanya gunung yang bertasbih bersama beliau, burung-burung pun ikut bertasbih. Ketika Daud mulai membaca Kitab Zabur yang suci maka burung-burung, binatang-binafang buas, dan pohon-pohon pun berkumpul di sisinya, bahkan gunung-gunung ikut bertasbih. Bukan hanya karena ketulusan Daud yang menjadi penyebab bertasbihnya gunung-gunung atau burung-burung bersama beliau; bukan hanya keindahan suaranya yang menjadi penyebab bertasbihnya makhluk-makhluk yang lain bersama beliau, namun ini adalah mukjizat dari Allah SWT kepadanya sebagai Nabi yang memiliki keimanan yang agung, yang cintanya kepada Allah SWT sangat tulus. Bukan hanya ini mukjizat yang diberikan kepada beliau, Allah SWT juga memberinya ilmu atau kemampuan untuk memahami bahasa burung dan hewan-hewan yang lain.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Pada suatu hari, beliau merenung dan mendengarkan ocehan burung yang berdialog satu sama lain. Lalu beliau mengerti apa yang dibicarakan burung-burung itu. Allah SWT meletakkan cahaya dalam hatinya sehingga ia memahami bahasa burung dan bahasa hewan-hewan yang lain. Daud sangat mencintai hewan dan burung. Beliau berlemah lembut kepada hewan-hewan itu, bahkan beliau merawatnya ketika hewan-hewan itu sakit sehingga burung-burung dan binatang yang lain pun mencintainya. Di samping kemampuan memahami bahasa burung, Allah SWT juga memberinya hikmah (ilmu pengetahuan). Ketika Daud memperoleh ilmu dari Allah SWT atau ketika ia mendapatkan mukjizat maka bertambahlah rasa cintanya kepada Allah SWT dan bertambah juga rasa syukumya kepada-Nya, begitu juga ibadahnya semakin meningkat. Oleh karena itu, beliau berpuasa pada suatu hari dan berbuka pada hari yang lain. Allah SWT sangat mencintai Daud dan memberinya kerajaan yang besar. Dan masalah yang dihadapi oleh kaumnya adalah, banyaknya peperangan di zaman mereka. Karena itu, pembuatan baju besi sangat penting. Baju besi yang dibuat oleh para ahli sangat berat sehingga seorang yang berperang tidak mudah bergerak dengan bebas ketika memakai baju besi itu.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Pada suatu hari, Nabi Daud duduk sambil merenungkan masalah tersebut dan di depan beliau ada potongan besi yang beliau main-mainkan. Tiba-tiba, beliau mengetahui bahwa tangannya dapat membikin besi itu lunak. Allah SWT memang telah melunakkan besi bagi Daud. Lalu Daud memotong-motongnya dan membentuknya dalam potongan-potongan kecil dan melekatkan sebagian pada yang lain, sehingga beliau mampu membuat baju besi yang baru, yaitu baju besi yang terbentuk dari lingkaran-lingkaran besi yang jika dipakai oleh seseorang yang berperang maka ia akan leluasa untuk bergerak dan tubuhnya tetap terlindung dari pedang dan kampak. Baju besi itu lebih baik dari semua baju besi yang ada pada saat itu.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Daud adalah orang yang pertama kali menemukan bahwa besi dapat menjadi leleh dengan api dan ia dapat dibentuk menjadi ribuan rupa. Kami merasa puas dengan tafsir seperti ini. Nabi Daud bersyukur kepada Allah SWT. Kemudian banyak pabrik-pabrik berdiri untuk membuat baju besi yang baru. Ketika selesai pembuatan baju besi itu dan diberikan kepada pasukannya maka musuh-musuh Daud mengetahui bahwa pedang mereka tidak akan mampu menembus baju besi ini. Baju besi yang dipakai oleh para musuh itu sangat berat dan dapat ditembus oleh pedang. Baju besi yang mereka pakai tidak membuat mereka bergerak dengan bebas dan tidak dapat melindungi mereka saat berperang, tidak demikian halnya dengan baju besi yang dibuat oleh Nabi Daud. Setiap peperangan yang diikuti oleh tentara Daud maka beliau selalu mendapatkan kemenangan; setiap kali beliau memasuki kancah peperangan maka beliau merasakan kemenangan. Beliau mengetahui bahwa kemenangan ini semata-mata datangnya karena Allah SWT sehingga rasa syukurnya kepada-Nya semakin bertambah dan tasbih yang beliau lakukan pun semakin meningkat serta kecintaan kepada Allah SWT pun semakin bergelora.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Ketika Allah SWT mencintai seorang nabi atau seorang hamba dari hamba-hamba-Nya maka Dia menjadikan manusia juga mencintainya. Manusia mencintai Nabi Daud sebagaimana burung-burung, hewan-hewan, dan gunung-gunung pun mencintainya. Raja melihat hal yang demikian itu lalu timbullah rasa cemburu dalam dirinya. Ia mulai berusaha untuk menyakiti Nabi Daud dan membunuhnya. Ia menyiapkan pasukan untuk membunuh Daud. Daud mengetahui bahwa raja cemburu kepadanya. Oleh karena itu, beliau tidak memerangi raja namun apa yang beliau lakukan? Beliau mengambil pedang raja saat ia tidur lalu beliau memotong sebagian dari pakaiannya dengan pedang itu. Kemudian beliau membangunkan raja dan berkata kepadanya: "Wahai raja, engkau telah berencana untuk membunuhku, namun aku tidak membencimu dan tidak ingin membunuhmu. Seandainya aku ingin membunuhmu maka aku lakukan saat engkau tidur. Ini bajumu telah terpotong. Aku telah memotongnya saat engkau tidur. Aku bisa saja memotong lehermu sebagai ganti dari memotong baju itu, tetapi aku tidak melakukannya. Aku tidak suka untuk menyakiti seseorang pun. Ajaran yang aku bawa hanya berisi cinta dan kasih sayang, bukan kebencian. Raja menyadari bahwa dirinya salah dan ia meminta maaf kepada Daud."</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kemudian berlalulah hari demi hari dan raja terbunuh dalam suatu peperangan yang tidak diikuti oleh Nabi Daud, karena raja itu cemburu kepadanya dan menolak bantuannya. Setelah itu, Nabi Daud menjadi raja. Masyarakat saat itu mengetahui bahwa Daud melakukan apa saja demi kebaikan dan kebahagiaan mereka sehingga mereka rela untuk menjadikannya raja bagi mereka. Jadi, Daud menjadi Nabi yang diutus oleh Allah SWT sekaligus menjadi raja. Kekuasaan tersebut justru meningkatkan rasa syukur kepada Allah SWT dan meningkatkan ibadahnya kepada-Nya serta mendorong beliau untuk lebih meningkatkan kebaikan dan menyantuni orang-orang fakir serta menjaga kepentingan masyarakat umum.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Allah SWT memperkuat kerajaan Daud. Allah selalu menjadikannya menang ketika melawan musuh-musuhnya. Allah menjadikan kerajaannya sangat besar sehingga ditakuti oleh musuh-musuhnya meskipun tidak dalam peperangan. Allah menambah nikmat-Nya kepada Daud dalam bentuk memberinya hikmah. Selain memberi kenabian kepada Daud, Allah SWT memberi hikmah dan kemampuan untuk membedakan kebenaran dari kebatilan. Nabi Daud mempunyai seorang anak yang bernama Sulaiman. Sulaiman adalah anak yang cerdas dan kecerdasannya itu tampak sejak masa kecilnya. Usia Sulaiman mencapai sebelas tahun ketika terjadi kisah ini. Allah SWT berfirman:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"Dan (ingatlah kisah) Daud dan Sulaiman, di waktu keduanya memberihan keputusan mengenai tanaman, karena tanaman itu dirusak oleh kambing-kambing kepunyaan kaumnya. Dan adalah Kami menyaksikan keputusan yang diberikan oleh mereka itu, maka Kami telah memberikan pengertian kepada Sulaiman tentang hukum (yang lebih tepat); dan kepada masing-masing mereka telah Kami berikan hikmah dan ilmu. " (QS. al-Anbiya': 78-79)</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Seperti biasanya, Daud duduk dan memberikan keputusan hukurn kepada manusia dan menyelesaikan persoalan mereka. Seorang lelaki pemilik kebun datang kepadanya disertai dengan lelaki yang lain. Pemilik kebun itu berkata kepadanya: "Tuanku wahai Nabi, sesungguhnya kambing laki-laki ini masuk ke kebunku dan memakan semua anggur yang ada di dalamnya. Aku datang kepadamu agar engkau menjadi hakim bagi kami. Dan aku menuntut ganti rugi."</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Daud berkata kepada pemilik kambing: "Apakah benar bahwa kambingmu memakan kebun lelaki ini?" Pemilik kambing itu berkata: "Benar wahai tuanku." Daud berkata: "Aku telah memutuskan untuk memberikan kambingmu sebagai ganti dari apa yang telah dirusak oleh kambingmu." Sulaiman berkata: "Allah telah memberinya hikmah di samping ilmu yang diwarisi dari ayahnya— aku memiliki hukum yang lain, wahai ayahku." Daud berkata: "Katakanlah wahai Sulaiman." Sulaiman berkata: "Aku memutuskan agar pemilik kambing mengambil kebun laki-laki ini yang buahnya telah dimakan oleh kambingnya. Lalu hendaklah ia memperbaikinya dan menanam di situ sehingga tumbuhlah pohon-pohon anggur yang baru. Dan aku memutuskan agar pemilik kebun itu mengambil kambingnya sehingga ia dapat mengambil manfaat dari bulunya dan susunya serta makan darinya. Jika pohon anggur telah besar dan kebun tidak rusak atau kembali seperti semula, maka pemilik kebun itu dapat mengambil kembali kebunnya dan begitu juga pemilik kambing pun dapat mengambil kambingnya." Daud berkata: "Ini adalah keputusan yang hebat wahai Sulaiman. Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberimu hikmah ini. Engkau adalah Sulaiman yang benar-benar bijaksana." Nabi Daud—meskipun kedekatannya kepada Allah SWT dan kecintaannya kepada-Nya—selalu belajar kepada Allah SWT. Allah SWT telah mengajarinya agar ia tidak memutuskan suatu perkara kecuali setelah ia mendengar perkataan kedua belah pihak yang bertikai.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Pada suatu hari Nabi Daud duduk di mihrabnya yang di situ ia salat dan beribadah. Ketika ia memasuki kamarnya, ia memerintahkan para pengawalnya untuk tidak mengizinkan seseorang pun masuk menemuinya atau mengganggunya saat ia salat. Tiba-tiba, beliau dikagetkan ketika melihat dua orang lelaki berdiri di hadapannya. Daud takut kepada mereka berdua karena mereka berani masuk, padahal ia telah memerintahkan agar tak seorang pun masuk menemuinya. Daud bertanya kepada mereka: "Siapakah kalian berdua?" Salah seorang lelaki itu berkata: "Janganlah takut wahai tuanku. Aku dan laki-laki ini berselisih pendapat. Kami datang kepadamu agar kamu memutuskan dengan cara yang benar." Daud bertanya: "Apa masalahnya?" Laki-laki yang pertama berkata: "Saudaraku ini mempunyai sembilan puluh sembilan kambing betina, sedangkan aku hanya mempunyai satu. Ia telah mengambilnya dariku." Ia berkata: "Berikanlah kepadaku, lalu ia mengambilnya dariku." Daud berkata tanpa mendengar pendapat atau argumentasi pihak yang lain: 'Sesungguknya dia telah berbuat lalim kepadamu dengan meminta kambingmu untuk ditambahkan kepada kambingnya. Dan sesungguhnya dari kebanyakan orang-orang yang berserikat itu sebagian mereka berbuat lalim kepada sebagian yang lain, kecuali orang-orangyang beriman.'</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Daud terkejut ketika tiba-tiba dua orang itu menghilang dari hadapannya. Kedua orang itu bersembunyi laksana awan yang menguap di udara. Akhirnya, Daud mengetahui bahwa kedua lelaki itu adalah malaikat yang diutus oleh Allah SWT kepadanya untuk memberinya pelajaran: hendaklah ia tidak mengambil keputusan hukum di antara dua orang yang berselisih kecuali setelah mendengar perkataan mereka semua. Barangkali pemilik sembilan puluh sembilan kambing itu yang benar. Daud tunduk dan bersujud serta rukuk kepada Allah SWT dan meminta ampun kepada-Nya. Allah SWT berfirman:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"Dan sampaikah kepadamu berita orang-orang yang berperkara ketika mereka memanjat pagar? Ketika mereka masuk (menemui) Daud lalu ia terkejut dengan (kedatangan) mereka. Mereka berkata: 'Janganlah kamu merasa takut, (kami) adalah dua orang yang berperkara yang salah seorang dari kami berbuat lalim kepada yang lain; maka berilah keputusan di antara kami dengan adil dan janganlah kamu menyimpang dari kebenaran dan tunjukilah kami ke jalan yang lurus. Sesungguhnya saudaraku ini mempunyai sembilan puluh sembilan ekor kambing betina dan aku mempunyai seekor saja. Maka dia berkata: 'Serahkanlah kambing itu kepadaku dan dia mengalahkan aku dalam perdebatan.' Daud berkata: 'Sesungguhnya dia telah berbuat lalim kepadamu dengan meminta kambingmu untuk ditambahkan kepada kambingnya. Dan sesungguhnya dari kebanyakan orang-orang yang berserikat itu sebagian mereka berbuat lalim kepada sebagian yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh; dan amat sedikitlah mereka ini". Dan Daud mengetahui bahwa kami mengujinya; maka ia meminta. ampun kepada Tuhannya lalu menyungkur sujud dan bertaubat. Maka Kami ampuni baginya kesalahannya itu. Dan sesungguhnya dia mempunyai kedudukan dekat pada sisi Kami dan tempat kembali yang baik." (QS. Shad: 21-25)</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Banyak cerita dongeng atau bohong yang disampaikan orang-orang Yahudi tentang godaan yang dialami oleh Daud. Dikatakan bahwa ia tertarik dengan istri dari salah seorang pemimpin pasukannya lalu ia mengutus pemimpin itu di suatu peperangan di mana ia mengetahui apa yang terjadi dengannya. Kemudian Daud menguasai istrinya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Itu adalah kepalsuan yang mengada-ada. Manusia yang hatinya berhubungan dengan bintang tertinggi di langit dan tasbihnya berhubungan dengan tasbih makhluk-makhluk dan benda-benda mati, maka mustahil baginya untuk hanya melihat atau tertarik dengan keindahan atau kecantikan wajah wanita atau fisiknya. Seseorang yang melihat puncak keindahan di alam dan berhubungan dengannya secara langsung dan menundukkannya dengan tasbihnya maka mustahil baginya untuk tunduk kepada naluri seksual. Daud adalah seorang hamba Allah SWT dan tidak mungkin ia menjadi hamba dari nalurinya sebagaimana yang dikemukakan oleh cerita-cerita palsu Bani Israil.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Nabi Daud kembali menyembah Allah SWT dan bertasbih kepada-Nya serta melantunkan senandung cinta kepada-Nya sampai akhir hayatnya. Nabi Daud berpuasa sehari dan berbuka sehari. Sehubungan dengan itu, Rasulullah saw bersabda: "Sebaik-baik puasa adalah puasanya Daud. Beliau berpuasa satu hari dan berbuka satu hari. Beliau membaca Zabur dengan tujuh puluh suara; beliau melakukan salat di tengah malam dan menangis di dalamnya, dan karena tangisannya segala sesuatu pun ikut menangis, dan suaranya dapat menyembuhkan orang yang gelisah dan orang yang menderita." Nabi Daud meninggal secara tiba-tiba sebagaimana dikatakan oleh berbagai riwayat.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Matahari mengganggu manusia, lalu Sulaiman memanggil burung dan berkata: "Naungilah Daud. Maka burung itu menaunginya. Dan angin menjadi tenang." Sulaiman berkata kepada burung: "Naungilah manusia dari sengatan matahari. Burung itu pun tunduk kepada perintah Sulaiman. Ini untuk pertama kalinya orang-orang menyaksikan kekuasaan Sulaiman."</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div></div>Suci Fauziyahhttp://www.blogger.com/profile/02926582303704021699noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3067348228325500260.post-52983890679113618632011-10-16T09:19:00.001+07:002012-06-11T12:52:13.106+07:00Nabi Sulaiman AS<div style="text-align: justify;"><b>Nabi Sulaiman AS</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> Nabi Sulaiman AS adalah putra Nabi Daud AS. Setelah Nabi Daud AS wafat, Nabi Sulaiman AS menggantikannya sebagai Raja. Mukjizatnya yang paling terkenal adalah ia diberi keistimewaan oleh Allah SWT dapat memerintah bukan hanya kepada manusia, melainkan juga kepada hewan, angin, dan jin. Nabi Sulaiman dapat menjadikan angin bertiup atas perintahnya ke tempat yang ia kehendaki. Allah pun menundukkan syaitan-syaitan untuk melayani Sulaiman. Di antara mereka ada yang bisa membangun istana dan benteng-benteng, ada yang bertugas menyelam di laut untuk mengeluarkan mutiara dan batu-batu mulia, sebagaimana Allah memberi kekuasaan pada Sulaiman atas syaitan-syaitan yang kafir sehingga ia mampu mengikat mereka untuk mencegah kejahatan mereka. Allah SWT juga memberinya mukjizat berupa kemampuan mengerti bahasa binatang.<br />
<a name='more'></a></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="fullpost"><div style="text-align: justify;"> Kearifan Nabi Sulaiman AS sebagai hakim pada suatu malam, sekelompok kambing memasuki kebun seseorang tanpa sepengetahuan penggembalanya, hingga rusaklah tanaman di kebun itu. Maka pemilik kebun kemudian datang mengadu kepada hakim Daud AS. "Wahai Nabi Allah, sesungguhnya kami telah membajak tanah kami dan menanaminya serta memeliharanya. Tapi ketika tiba waktu panen, datanglah kambing orang-orang ini pada suatu malam dan memakan tanaman di kebun kami hingga habis seluruhnya." </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"Benarkah apa yang dikatakan oleh mereka ini?" tanya Daud. </div><div style="text-align: justify;">"Ya," jawab mereka.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> Kemudian Daud bertanya tentang harga tanaman dari orang yang satu dan harga kambing dari orang yang lain. Ketika mengetahui harga keduanya hampir sama, maka ia pun berkata kepada pemilik kambing, "Berikanlah kambingmu kepada pemilik tanaman sebagai ganti rugi bagi mereka atas binasanya tanaman mereka."</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> Namun putranya Sulaiman yang hadir menyaksikan pengadilan ini memberikan usul lain, "Saya mempunyai pendapat yang berbeda dalam perkara ini. Menurut saya, pemilik kambing sebaiknya memberikan kambing mereka kepada pemilik tanaman, dan mengambil manfaatnya berupa bulu wol, susu, dan anak-anak kambing tsb. Sedangkan ia sendiri mengambil alih tanaman yang telah rusak itu, menanaminya kembali dan mengairi serta memeliharanya hingga tumbuh tanamannya. Apabila telah tiba waktu panen, mereka harus menyerahkan hasil tanaman itu kepada pemiliknya, dan menerima kembali kambing mereka. Dengan demikian semua pihak akan mendapatkan keuntungan dan manfaat."</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> Luar biasa bijaksana dan arifnya Nabi Sulaiman ini dalam memberikan keputusan. Semua pihak pun langsung menyetujui usulnya yang hebat itu. Berkatalah Daud pada putranya, "Engkau telah memutuskan hukum dengan tepat, anakku." Dan ia pun berfatwa seperti apa yang diputuskan oleh Sulaiman.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> Kisah ini diceritakan dalam Al-Qur'an surat Al-Anbiyâ': 78-79.</div><div style="text-align: justify;">Kisah Nabi Sulaiman AS dan Ratu Bilqis pada suatu hari, Nabi Sulaiman mengadakan apel besar bagi seluruh bala tentaranya, baik dari golongan manusia, jin, syetan, dan binatang, semua diperintahkan untuk berkumpul menghadap Nabi Sulaiman AS. Semua sudah hadir kecuali seekor burung bernama Hudhud. "Mengapa burung Hudhud belum datang?" tanya Nabi Sulaiman. "Sesungguhnya jika ia tidak bisa memberi alasan yang jelas atas keterlambatannya, sebagai hukuman aku akan menyembelihnya."</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> Tak berapa lama kemudian burung itu datang dan bersujud di hadapan nabi Sulaiman. Hampir saja burung itu terkena hukuman kalau tidak segera mengajukan alasa kenapa ia terlambat datang. "Ampunilah hamba Tuanku, hamba memang telah terlambat. Tetapi hamba membawa kabar yang sangat penting. Di negeri Saba hiduplah seorang Ratu yang bernama Ratu Bilqis. Ia mempunyai singgasana yang agung. Kerajaannya luas dan rakyatnya hidup dengan makmur. Namun sayang mereka tidak menyembah Allah. Mereka disesatkan oleh iblis sehingga menyembah matahari."</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> Menjawablah Nabi Sulaiman, "Aku percaya dengan berita yang kaubawa itu. Tetapi aku akan menyelidiki dulu kebenaran beritamu. Bawalah suratku untuk Ratu Bilqis. Kalau sudah diterimanya nanti, sembunyilah kau di celah-celah jendela, dan dengarkanlah apa yang akan dilakukannya."</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> Maka terbanglah burung Hudhud ke negeri Saba yang terletak di kota Yaman. Ia menyerahkan surat Nabi Sulaiman kepada Ratu Bilqis. Kemudian sesuai perintah, ia bersembunyi di balik celah jendela. Ratu Bilqis membaca surat itu, isinya kurang lebih seperti ini:</div><div style="text-align: justify;">Surat ini datang dari Sulaiman. Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Janganlah kamu berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri."</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> Setelah membaca surat itu, Ratu Bilqis memanggil seluruh abdi dan penasihatnya untuk bermusyawarah. Ratu Bilqis tidak ingin terjadi peperangan yang hanya merusak keindahan istana dan merugikan rakyat. Maka sebagai hasil dari musyawarah itu, diputuskan bahwa ia hanya akan mengirimkan hadian kepada Sulaiman melalui utusannya. Jika Sulaiman menerima hadiahnya, tahulah ia bahwa Sulaiman hanyalah seorang raja yang senang menerima hadiah. Tetapi jika ia seorang nabi, ia hanya ingin agar mereka mengikuti agamanya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> Berangkatlah utusan Ratu Bilqis ke Palestina dengan membawa berbagai hadiah yang indah-indah dan mahal-mahal. Ketika mereka sampai di istana Nabi Sulaiman, mereka sangat tercengang. Kerajaan Saba tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan keindahan dan kemegahan kerajaan Sulaiman.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> Ketika para utusan itu hendak menyerahkan hadiah mereka, dengan tegas Nabi Sulaiman menolak hadiah-hadiah itu karena ia memiliki harta benda yang jauh lebih baik daripada hadiah yang diberikan oleh Ratu Bilqis. Kepada para utusan tsb, ia meminta kedatangan Ratu Bilqis agar Ratu itu memeluk agama Islam dan meninggalkan penyembahan terhadap matahari. Jika menurut, maka kerajaan Saba akan selamat, jika membangkang maka Nabi Sulaiman akan mengerahkan bala tentaranya yang tidak mungkin akan dilawan oleh Ratu Bilqis.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> Para utusan itu segera kembali ke Negeri Saba. Mereka melaporkan segala apa yang dilihatnya tentang Sulaiman dan kerajaannya yang jauh lebih besar, megah, dan kuat dibanding negeri Saba. Akhirnya diputuskanlah bahwa Ratu Bilqis akan datang memenuhi permintaan Nabi Sulaiman AS.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> Sulaiman mengetahui perjalanan Bilqis menuju ke negerinya, maka ia pun bermaksud menunjukkan suatu mukjizat kepadanya sebagai bukti atas kenabiannya. Sulaiman bertanya kepada jin yang ada di dekatnya, "Siapakah yang sanggup mendatangkan singgasana Bilqis kepadaku untuk melihat kekuasan Allah berlangsung di hadapan mereka?" Jin Ifrit berkata, "Aku sanggup membawanya kepadamu sebelum engkau berdiri dari tempat dudukmu." </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> Akan tetapi ada seorang anak buah Sulaiman lainnya yang bernama Ashif bin Barkiya yang memiliki ilmu dari kitab-kitab Samawi berkata, "Aku sanggup mendatangkannya lebih cepat dari kejapan mata." </div><div style="text-align: justify;">Maka tiba-tiba saja singgasana itu pun telah ada di hadapan Nabi Sulaiman AS.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> Sementara itu dengan diiringi ribuan prajurit, Ratu Bilqis penguasa Saba datang menemui Nabi Sulaiman di Palestina. Ia benar-benar tercengang menyaksikan keindahan dan kemegahan kerajaan Nabi Sulaiman. Ratu Bilqis merasa malu mengingat betapa dulu ia telah mengirimkan hadiah kepada Nabi Sulaiman untuk melunakkan hatinya agar Nabi Sulaiman tidak menyerang Negeri Saba.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> Ketika ia masuk ke istana Nabi Sulaiman, Nabi Sulaiman bertanya, "Apakah singgasana ini serupa dengan singgasana kerajaanmu?". </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"Ya, sepertinya memang milikku," kata Ratu Bilqis seraya memeriksa singgasana itu. Setelah memeriksanya, akhirnya ia yakin bahwa itu memang singgasananya. Maka berkatalah ia kepada Sulaiman, "Sesungguhnya aku telah mengetahui kekuasaan Allah dan kebenaran kenabianmu sebelum ini, yaitu tatkala datang burung Hudhud membawa surat darimu. Namun yang menghalangi-halangi kami untuk menyatakan keimanan kami adalah karena kami hidup di tengah-tengah kaum yang sudah mendalam kekufurannya. Itulah yang membuat kami menyembunyikan keimanan kami hingga saat ini kami datang menghadapmu."</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> Nabi Sulaiman tersenyum lalu mempersilakan Ratu Bilqis memasuki istananya. Lantai di istana itu terbuat dari kaca tipis yang di bawahnya dialiri air. Ratu Bilqis mengira itu benar-benar aliran air sungai, karenanya ia menyingkapkan sedikit kainnya hingga nampaklah betisnya. Nabi Sulaiman segera memberitahu bahwa lantai itu terbuat dari kaca putih yang tipis. Ratu Bilqis tersipu malu. Serta merta ia bersujud dan menyatakan keimanannya kepada Allah SWT. "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah berbuat zalim terhadap diriku, dan aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah, Tuhan Semesta Alam."</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> Wafatnya Nabi Sulaiman AS hampir tak seorang pun mengetahui saat kematian Nabi Sulaiman, baik dari golongan jin maupun manusia. Kematian Nabi Sulaiman AS baru diketahui setelah tongkat yang digunakannya bersandar rapuh dimakan rayap dan beliau jatuh tersungkur ke lantai.</div><div style="text-align: justify;">Doa Nabi Sulaiman telah dikabulkan Allah, yaitu tidak ada seorang pun yang memiliki kerajaan besar dan kaya raya seperti kerajaannya. Namun meskipun kaya raya dan berkuasa, Nabi Sulaiman tetap patuh dan tunduk pada perintah Allah SWT.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> Kisah Nabi Sulaiman AS terdapat dalam Al-Quran surat An-Naml: 15-44, dan Saba': 12-14.</div></div>Suci Fauziyahhttp://www.blogger.com/profile/02926582303704021699noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3067348228325500260.post-88465383587578031442011-10-16T09:12:00.001+07:002012-06-11T12:53:17.297+07:00Sejarah Nabi Musa<div style="text-align: justify;"><b>Sejarah Nabi Musa</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Mungkin sekali, tak ada manusia dalam sejarah yang begitu luas dikagumi seperti halnya Nabi Musa, nabi orang Yahudi. Lebih dari itu, selain ketenarannya, juga jumlah pengikut yang memujanya secara pasti terus meningkat sepanjang jaman. Diperkirakan Musa tenar pada abad ke-13 SM, bersamaan sekitar masa Ramses II, dan dianggap pimpinan perpindahan besar-besaran bangsa Israel dari Mesir, wafat tahun 1237 SM. Di masa Musa hidup –seperti dijelaskan dalam buku Exodus– ada kelompok orang Yahudi yang menentangnya. Tetapi, tak kurang dari lima abad lamanya Musa diagung-agungkan oleh orang-orang Yahudi. Mendekati tahun 400 SM kemasyhuran dan nama baiknya menyebar luas ke seluruh Eropa berbarengan dengan Agama Nasrani. Beberapa abad kemudian Muhammad mengakui Musa sebagai seorang nabi yang sesungguhnya, dan dengan berkembangnya Islam, Musa menjadi pula tokoh yang dikagumi di seluruh dunia Islam (termasuk Mesir). Kini, sesudah tiga puluh dua abad terhitung dari masa hidupnya, Musa dihormati oleh orang Yahudi, Nasrani dan Islam sekaligus, dan bahkan juga oleh kaum yang tak mempercayai Tuhan. Berkat kemajuan komunikasi, dia mungkin lebih terkenal sekarang ketimbang di masa lampau.</div><a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="fullpost" style="text-align: justify;">Di samping ketenarannya, informasi yang bisa dipercayai menyangkut kehidupan Musa tidaklah banyak. Bahkan ada spekulasi (meski tidak diterima oleh sebagian besar ahli ilmu pengetahuan) bahwa Musa itu sesungguhnya orang Mesir, karena namanya berbau Mesir dan bukan Yahudi. (Nama Musa berarti “anak” atau “anak lelaki,” dan banyak digunakan sebagai bagian dari banyak firaun. Kitab Perjanjian Lama berisi cerita-cerita tentang Musa yang hampir tak banyak maknanya karena sudah banyak dijejali dengan serba keajaiban. Kisah-kisah tentang Musa dapat menimbulkan malapetaka,tentang Musa bisa mengubah para pembantunya menjadi ular, merupakan contoh-contoh kejadian yang di luar kelaziman alamiah.<br />
<br />
Hal-hal macam ini membebani orang dengan kemustahilan sehingga melempangkan jalan agar orang percaya bagaimana Musa yang sudah berumur delapan puluh tahun saat itu berkesanggupan melakukan exodus, memimpin bangsa Yahudi melintasi padang pasir dalam jangka waktu tak kurang dari empat puluh tahun. Sebetulnya kita ingin tahu persis apa sebetulnya yang sudah berhasil diperbuat Musa sebelum kisah-kisahnya terkubur dalam semak-semak dunia dongeng.<br />
<br />
Banyak pihak yang berkeinginan melakukan penafsiran yang wajar dari khazanah kisah Injil, misalnya tentang sepuluh wasiat larangan, tentang penyeberangan Laut Merah. Tetapi, paling disenangi dari cerita-cerita Perjanjian Lama menyangkut perikehidupan Musa adalah dongeng-dongengnya yang bisa disejajarkan dengan kisah-kisah mitologi. Cerita Musa tentang tanaman merambat ke atas tak kunjung berakhir amatlah mirip dengan cerita Babylonia, Sargon dan Akkad, raja besar yang memerintah sekitar tahun 2360-2305 SM.<br />
Pada umumnya, ada tiga hasil besar yang dihubungkan dengan perbuatan Musa. Pertama, dia dianggap tokoh politik yang memimpin orang Yahudi melakukan perpindahan besar-besaran dari Mesir. Dalam hal ini, jelas memang dia layak menerima penghargaan itu. Kedua, dia berhasil sebagai penulis jilid pertama dari Panca Jilid Injil (Genesis, Exodus, Leviticus, Numbers dan Deuteronomy), yang sering dikaitkan dengan “Lima buku Musa” dan menyusun Torat Yahudi. Buku ini termasuk Kode Musa, serangkaian hukum yang menjadi dasar tingkah laku kaum Yahudi dalam Injil, termasuk dalam “Sepuluh Perintah Keramat” (Ten Commandments). Dari sudut besarnya pengaruh khususnya Torat dan umumnya Ten Commandments, para penulis tak syak lagi dapat digolongkan orang besar yang punya pengaruh langgeng. Tetapi, umumnya sarjana-sarjana Injil bersepakat bahwa Musa bukanlah satu-satunya penulis buku itu. Buku itu tampaknya ditulis oleh beberapa penulis dan sebagian besar isinya tidak ditulis sebelum wafatnya Musa. Ada kemungkinan Musa memainkan beberapa peranan dalam hal penghimpunan adat kebiasaan Yahudi atau bahkan menggariskan hukum-hukum Yahudi, tetapi tak ada bukti pasti sejauh dan sebesar apa peranan yang dilakukannya.<br />
<br />
Kemudian, banyak orang menganggap Musa sebagai pendiri monoteisme Yahudi. Rasanya tidak ada alasan kuat yang bisa menunjang anggapan itu. Satu-satunya sumber informasi kita mengenai ihwal Musa adalah Perjanjian Lama, dan Perjanjian Lama jelas-jelas dan tak meragukan berkaitan dengan Ibrahim selaku pendiri monoteisme. Meskipun begitu, memang benar juga monoteisme Yahudi tak bisa tidak sirna tanpa Musa dan tak perlu dipermasalahkan lagi Musa memang pegang peranan yang menentukan dalam hal memelihara dan menyebarkan. Dalam hal ini, tentu saja, terletak arti penting peranannya yang terbesar sesudah Agama Nasrani dan Islam, dua agama terbesar di dunia yang keduanya bersumber pada monotheisme. Gagasan adanya Tuhan Yang Esa, yang dengan sepenuh hati dipercayai Musa, yang akhirnya menyebar ke sebagian besar dunia.</div>Suci Fauziyahhttp://www.blogger.com/profile/02926582303704021699noreply@blogger.com0